- Judul : Fate (New Edition)
- Penulis : Orizuka
- Editor : Agatha Tristanti
- Desain Cover : Tedy Hanggara
- Penebit : Authorized Book
- Cetakan : I, 2012
- ISBN : 978-602-96894-2-6
- Tebal : 297 hlm
BLURB
Jang Min Ho dan Jang Min Hwan.
Dua putra keluarga Jang yang terpisah selama bertahun-tahun, sekarang harus bertemu kembali untuk mendengar wasiat ayah mereka yang meninggal dunia.
Min Ho, terlahir sebagai anak dari istri yang sah., hidup serba berkecukupan di Indonesia. Sementara itu, Min Hwan terlahir sebagai anak dari seorang pelacur, hidup susah di Korea.
Demi mendapat kekayaan keluarga Jang di Indonesia, dua putra keluarga yang harus memenuhi segala permintaan ayah mereka di dalam surat wasiat, termasuk tinggal bersama di rumah Keluarga Jang. Rasa dendam, sakit hati, dan dan masa lalu yang pedih membuat kedua kakak-beradik ini lebih mirip seperti orang asing.
Kehadiran Dena, anak gadis kepala pelayan yang juga adalah teman masa kecil mereka, berhasil membuat mereka kembali bersatu. Tapi di saat mereka akhirnya merasa sudah mampu melewati masa itu, ternyata nasib berkata lain.
Nasib.
Ketetapan Tuhan.
Sesuatu yang tidak dapat diubah dengan tangan manusia.
Benarkah demikian?
Bagaimana Min Ho dan Min Hwan menghadapi nasib mereka?
Sanggupkah mereka mengubahnya?
REVIEW
Jang Min Hwan harus kembali menelan omongannya 10 tahun lalu—saat ia mengatakan jika ia tidak akan pernah kembali menginjakkan kaki ke dalam rumah Keluarga Jang—karena perlakuan buruk yang diterimanya saat masih kecil. Kini ia kembali lagi ke Indonesia atas permintaan ibunya. Ayahnya—Jang Dae Gwan, seorang pengusaha Korea sukses yang menetap di Indonesia—telah meninggal dunia, dan ia menuliskan surat wasiat untuk dirinya dan kakaknya, Jang Min Ho.
Jang Min Ho—anak tertua dari keluarga Jang—yang sedang bekerja di Amerika, langsung pulang ke Indonesia begitu mendengar kabar jika Ayahnya meninggal, menyusul Ibunya yang beberapa tahun yang lalu telah mendahului Jang Dae Gwan. Dan kini ia pun harus melepaskan impiannya sebagai seorang jurnalis berita, guna memenuhi surat wasiat yang ditinggalkan ayahnya. Ia pun harus
Mengangkat tema tentang pertukaran budaya antara Indonesia-Korea Selatan sebenarnya cukup populer, dan banyak novel yang membahasnya beberapa tahun belakangan ini. Tapi melihat tahun terbitnya, mungkin Fate termasuk novel yang ikut mempopulerkan novel Indonesia rasa Korea—mengingat tahun 2012 lalu budaya K-pop sedang boomingnya di Indonesia.
Fate bukanlah novel karya Orizuka pertama yang aku baca. Aku selalu suka bagaimana Orizuka menuliskan kisah para karakternya ditiap novel yang ia terbitkan. Bahasanya mengalir dan enak dibaca. Selalu membuatku tak bosan saat membacanya. Pun dengan Fate ini. Alurnya yang digunakan pun menurutku cukup pas, tidak lambat maupun terlalu cepat.
Cerita berpusat pada Jang Min Hwan—anak dari seorang wanita penghibur di Korea Selatan—yang merasa hidupnya selalu dipermainkan oleh takdir. Ibu kandungnya menyerahkan dirinya kepada Keluarga Jang karena kehidupan mereka di Korea yang sulit. Walaupun pernah tinggal beberapa tahun di Indonesia dan selalu mendapat hukuman dari Ibu tirinya, Min Hwan masih bisa bertahan dan berusaha untuk tetap betah karena ia masih memiliki Min Ho dan Dena yang selalu melindungi dan menghiburnya. Namun saat ia akhirnya dipulangkan dan tidak ada yang berusaha menahan atau pun mencarinya, kebencian tumbuh di hatinya. Ia benci dengan semua orang yang tinggal di Keluarga Jang.
Saat semuanya mulai berjalan dengan baik dan ia mulai memaafkan semua orang yang ada di Keluarga Jang, Min Hwan tanpa sengaja membuka kotak pandora hidupnya. Ia membaca surat rahasia Jang Dae Gwan dengan ibu kandungnya jika ia sebenarnya bukanlah anak Keluarga Jang. Dengan marah ia kembali lagi ke Korea untuk bertanya yang sebenarnya pada Ibunya. Namun, kebohongan yang diketahui Min Hwan hanyalah bongkahan es di atas permukaan laut.
Selain berseting di beberapa tempat di Jakarta, Fate juga menggunakan beberapa tempat yang cukup terkenal di Korea Selatan. Seperti:
Jang Min Ho—anak tertua dari keluarga Jang—yang sedang bekerja di Amerika, langsung pulang ke Indonesia begitu mendengar kabar jika Ayahnya meninggal, menyusul Ibunya yang beberapa tahun yang lalu telah mendahului Jang Dae Gwan. Dan kini ia pun harus melepaskan impiannya sebagai seorang jurnalis berita, guna memenuhi surat wasiat yang ditinggalkan ayahnya. Ia pun harus
Adena hanyalah anak dari seorang kepala pelayan di Keluarga Jang. Namun Min Ho sudah menganggap Dena layaknya adiknya sendiri, meskipun tidak dengan Dena. Dena mempunyai perasaan khusus pada Min Ho sejak kecil—sejak Min Ho menciumnya saat ia berulang tahun. Ia punya impian untuk menjadi pengantin Jang Min Ho. Tapi ia tak pernah berani mengatakannya karena mengingat statusnya yang hanya sebagai anak seorang pelayan. Kini saat perasaanya makin tak terbendung, Jang Min Hwan menghancurkan kenangannya masa kecilnya. Ia mengatakan jika yang mencium Dena dulu adalah dirinya. Lalu pada siapakah Dena akan menyerahkan hatinya?"Kau harus mengutarakan perasaanmu padanya, atau kau akan menyesal kalau suatu saat orang lain merebutnya." —hlm. 110
Mengangkat tema tentang pertukaran budaya antara Indonesia-Korea Selatan sebenarnya cukup populer, dan banyak novel yang membahasnya beberapa tahun belakangan ini. Tapi melihat tahun terbitnya, mungkin Fate termasuk novel yang ikut mempopulerkan novel Indonesia rasa Korea—mengingat tahun 2012 lalu budaya K-pop sedang boomingnya di Indonesia.
Fate bukanlah novel karya Orizuka pertama yang aku baca. Aku selalu suka bagaimana Orizuka menuliskan kisah para karakternya ditiap novel yang ia terbitkan. Bahasanya mengalir dan enak dibaca. Selalu membuatku tak bosan saat membacanya. Pun dengan Fate ini. Alurnya yang digunakan pun menurutku cukup pas, tidak lambat maupun terlalu cepat.
"Aku ini apa? Bola ping pong?Kalian mengambilku, lalu membuangku, sekarang mengambilku lagi?" —hlm. 74
Min Hwan terpaksa tinggal lagi di Indonesia guna memenuhi surat wasiat yang ditinggalkan Ayahnya—itu pun atas permohonan Ibu Min Hwan. Ia harus kuliah di jurusan bisnis bersama Min Ho. Ia juga harus berusaha belajar kembali Bahasa Indonesia yang telah ia lupakan bersama Dena, karena ia ingin membaca buku-buku yang dihadiahkan Ayahnya meskipun ia terlambat mengetahuinya."Dia sudah mati, tapi tetap bisa memaksakan kehendak. Hebat sekali, bukan?" —hlm. 100
"Kalau faktanya membuat sedih, bisa tidak sih tidak dikatakan saja?" —hlm. 114
Selain berseting di beberapa tempat di Jakarta, Fate juga menggunakan beberapa tempat yang cukup terkenal di Korea Selatan. Seperti:
Dong Dae Mun, tempat dimana Min Hwan merintis toko baju bersama dua temannya. |
Eastgate Tower Hotel, tempat menginap Min Ho dan Dena saat mereka menyusul Min Hwan. |
Cheonggyecheon River, tempat dimana Dena akhirnya menyatakan perasaan yang ia miliki. |
Untuk penokohan, mungkin aku lebih suka dengan karakter Yeon Hee—ibu Min Hwan, meskipun di sini ia berperan sebagai antagonis. Aku merasa ia lebih 'manusia' dibandingkan para karakter yang lain. Kehidupan yang berat yang dialaminya sejak kecil membuatnya sanggup untuk melakukan apa saja demi Min Hwan—satu-satunya keluarga yang ia miliki. Yeon Hee bisa saja menggugurkan Min Hwan saat masih mengandungnya, namun ia bersikeras untuk melahirkan Min Hwan karena tak ingin sendiri lagi di dunia ini. Tapi saat Min Hwan akhirnya lahir, ia justru diserahkan ke Keluarga Jang karena dendam yang dimilikinya pada Jang Dae Gwan.
Novel ini sangat direkomendasikan bagi para penggemar karya-karya Orizuka (pada khususnya) dan yang sedang mencari bacaan bergenre romance dan family yang ringan berbau Korea dan menyentuh hati.
"... Hubungan yang paling kekal adalah hubungan keluarga. Walapun dipisah seperti apa pun, kalian tetap keluarga. Ingat itu." —hlm. 171
"Kau tahu, apa yang lebih erat daripada hubungan darah? Perasaan. Itu yang saling menyatukan manusia di muka bumi ini." —hlm. 279
Overall, rating untuk nasib yang dimiliki Min Hwan
Review ini diikutsertakan pada:
Posting Komentar