- Judul : Winter in Tokyo (Season Series #3 / New Cover)
- Penulis : Ilana Tan
- Desain Cover : Orkha Creative
- Penebit : Gramedia
- Cetakan : ke-24, September 2014
- ISBN : 978-602-03-1018-3
- Tebal : 320 hlm
BLURB
Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan—mungkin sejak Malam Natal itu—aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.
—Keiko tentanng Kazuto
Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.
—Kazuto tentang Keiko
Mereka pertama bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya...
REVIEW
Nishimura Kazuto memutuskan kembali ke Tokyo setelah lebih dari 10 tahun ia dan keluarganya pindah ke Amerika. Ia meninggalkan New York untuk mencari kehidupan baru, serta melupakan orang yang selama ini dicintainya—Iwasaki Yuri—yang akan segera menikah dengan sahabatnya sendiri. Bukannya ketenangan yang ia dapat, ia justru bertemu dengan Keiko—seorang gadis keturunan Indonesia-Jepang yang tinggal di seberang apartemennya—yang membuat hidupnya lebih indah dan berwarna.
Nishida Keiko bekerja di perpustakaan di daerah Shinjuku. Dan ia sangat suka membaca—karenanya terkadang ia mempunyai imajinasi yang berlebihan. Mendengar tetangga barunya yang sejak tiba di apartemen 202 tidak keluar dari pagi hingga malam, Keiko berinisiatif mengecek keadaannya. Namun niat baiknya justru berakhir dengan memalukan saat si tetangga tiba-tiba membuka pintu apartemen ketika telinga Keiko sedang menempel di pintu tersebut.
Sejak SD, Keiko sudah menyukai seseorang. Seorang anak laki-laki bertopi wol biru yang membantunya mencari kalung pemberian neneknya yang dihilangkan temannya. Keiko hanya pernah bertemu dengan anak itu sekali. Dan sampai sekarang ia masih saja mencari sosok yang ia ketahui bernama Kintano Akira tersebut. Namun, ketika Kazuto mulai mengisi hari-hari Keiko dengan lebih menyenangkan, apakah ia masih akan tetap mencintai Akira saat akhirnya ia bisa bertemu kembali dengannya?
***
Alhamdulillah... Akhirnya punya kesempatan baca Winter in Tokyo secara legal dengan meminjamnya lewat aplikasi i-Jak. Aku sudah lama punya copy-annya. Tapi sejak memutuskan untuk belajar mereview buku, aku jadi malas saat akan membacanya—walaupun udah penasaran sama jalan ceritanya sejak novel ini akan difilmkan.
Mengambil kota Tokyo sebagai latar tempatnya, Ilana Tan begitu jelas dalam menggambarkan sudut-sudut kota Tokyo. Membaca Winter in Tokyo sanggup membuatku seperti benar-benar merasakan suasana musim dingin di jalanan Harajuku, keramaian yang terjadi saat di perempatan Shibuya—yang terkenal sebagai perempatan paling padat di dunia dengan lautan manusianya—atau tempat terkenal yang lain yang ada di Tokyo.
Mengingat jalan cerita saat akhirnya Kazuto menyadari jika ia mulai mencintai Keiko dalam waktu yang tidak sampai dua minggu, aku merasa jika alurnya berjalan terlalu cepat. Padahal saat itu ia sedang berusaha melupakan Yuri—yang sudah dicintainya sejak lama. Membuatku jadi bertanya-tanya, apakah ia bisa melupakannya secepat itu gara-gara Keiko? Apalagi ketika Kazuto mengalami pengeroyokan oleh anggota yakuya hingga membuatnya terkena amnesia parsial karena hantaman yang ia dapat di kepalanya. Konfliknya terasa begitu klise. Eksekusi cerita pun terasa dibuat tergesa-gesa dan dipaksakan. Tapi di luar kekurangan tersebut, aku cukup terkejut dan suka dengan adegan yang ada di epilog.
Ia tidak ingin terlalu berharap. Harapan yang dihempas kembali ke tanah akan terasa sangat menyakitkan – hlm. 228
Walaupun sejak awal sudah bisa menebak dengan siapa Keiko akan berakhir, aku sempat berharap jika yang mendapat amnesia itu Keiko. Karena, aku justru lebih suka dengan karakter Akira—karena karakter Kazuto menurutku begitu sempurna— yang berprofesi sebagai dokter tapi tetap banyak kekurangan sebagai pacar Keiko. (duh, tapi siapa sih yang nggak jatuh hati kalo diperlakukan manis sama seorang dokter muda yang kece? apalagi kalo dia adalah cinta pertama kita).
Winter in Tokyo merupakan buku ketiga dari seri musim yang ditulis Ilana Tan. Jujur saja, aku lebih suka dengan cover yang baru daripada yang sbelumnya. Cover baru lebih menggambarkan latar tempat dari novel. Sedang cover lama justru hanya menggambarkan kedekatan Keiko dan Kazuto. Aku sebenarnya belum membaca Seri Musim yang yang sebelumnya. Tapi jalan ceritanya sendiri tidak terlalu berpengaruh saat membacanya.
Bagi penggemar cerita metropop—apalagi fans Ilana Tan—buku ini sangat recomended untuk dibaca. Terlebih karena Winter in Tokyo ini sudah difilmkan. Lebih baik kalau kita membacanya dulu sebelum menonton filmnya.
Overall rating dariku
Kini ia tahu bagaimana rasanya terbangun dari mimpi indah dan dihadapkan pada kenyataan. Rasanya menyakitkan. –hlm. 252
Tetapi bagaimanapun juga, ada saatnya ketika rasa sakit sama sekali tidak penting. –hlm 291
Review ini juga diikutsertakan pada:
East Asia Reading Challenge 2016
terimakasih info nya sangat bermanfaat, kunjungi http://bit.ly/2PQsuvl
BalasHapus