[Book Review] Shatter Me – Tahereh Mafi

  • Judul : Shatter Me (Shatter Me #1)
  • Penulis : Tahereh Mafi
  • Penerjemah : Dina Begum
  • Penyunting : Prisca Primasari
  • Proofreader : Yunni Yuliana M.
  • Cetakan : Ke-1, Oktober 2012
  • Penerbit : Mizan Media Utama
  • Tebal : 445 hlm.
  • Harga : Rp 17.000 bukabuku.com
  • My Rate : 3.5/5
Negara melihat betapa menguntungkan betapa bahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menyekapku di sebuah penjara menjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menjadikanku senjata pemusnah menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini.

Datanglah Adam. Tampan, memikat, mempesona; baik hati. Di matanya, aku cantik aku tidak berbahaya. Lalu, kami pun bersekongkol berdiskusi. Adam akan membantuku keluar dari kurungan pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. Itu janjinya.

Tapi, apakah dia bisa menepatinya? Tidakkah dia sadar, bahwa suatu saat nanti aku bisa saja mengubah dan menghancurkannya menjadi serpihan abu?


Sudah 264 hari Juliette terpenjara dalam sebuah fasilitas yang dia anggap sebagai Rumah Sakit Jiwa. Tiap detik yang bergulir hanya dia habiskan dengan menghitung waktu yang berlalu dan memandangi sebuah jendela kecil di kamarnya, berharap akan ada seekor burung terbang yang melintas—meskipun ia tahu seekor burung yang bisa terbang hanyalah sebuah dongeng di masa kini. Karena kini, dunia tak lagi hijau. Pohon tak sebanyak dulu. Matahari bersinar kemerahan karena sering tertutup awan kelabu. Tumbuhan bermutasi akibat radiasi nuklir menyebabkan hewan-hewan menghilang dan makanan begitu sulit didapat.

Juliette diasingkan—dibuang oleh kedua orang tuanya—karena kekuatan aneh yang dimilikinya—yang membuat siapa pun yang menyentuh kulitnya akan merasa tebakar dan akhirnya mati. Dia terbiasa sendiri—terbiasa diacuhkan dan dibenci orang lain sejak ia kecil. Karena itu meskipun ia menderita di penjara, ia merasa baik-baik saja walaupun terkadang ia lebih suka mati hingga suatu hari datanglah Adam—seorang laki-laki yang ditempatkan satu kamar dengannya—yang kemudian Juliette sadari jika Adam adalah teman masa kecilnya.

Namun, ingatkah Adam pada Juliette? Mengapa ia terlihat begitu kasar dan mengintimidasi, tapi juga peduli saat Juliette diseret keluar dari penjara dan dipaksa untuk bergabung dengan Warner—seorang pemuda 19 tahun yang mengaku sebagai salah satu pemimpin gerakan Tatanan Baru—sebuah oranganisasi yang bertujuan membuat dunia yang telah rusak saat ini agar menjadi lebih baik, namun nyatanya organisasi tersebut justru membuat kerusakan yang lebih parah pada masyarakat dan lingkungan di bumi ini.

***

Butuh waktu yang cukup lama sampai akhirnya aku berhasil menyelesaikan novel ini—bahkan sempat menyelesaikan membaca Rainbow of You lebih dulu selama membaca Shatter Me ini—karena alurnya yang terasa sangat, sangat, sangat lambat. Hampir sekitar 30% narasi dalam cerita merupakan monolog penderitaan yang dialami Juliette. Terlebih dengan adanya pengulangan-pengulangan kalimat serta adanya banyak koreksi perkataan yang Juliette pikirkan, membuat novel ini terasa begitu panjang dan cukup membosankan pada awalnya. Untungnya sih saat keadaan Juliette mulai membaik, kebiasaannya untuk mencoret kalimat yang yang ia pikirkan mulai berkurang menjelang akhir novel.

Ide cerita yang diangkat sebenarnya cukup unik; tentang seorang gadis yang bisa membunuh hanya dengan sentuhannya, dan karena bakatnya kekuatannya tersebut ia dicari banyak pihak untuk dijadikan sebuah senjata penyiksa yang efektif seperti yang Warner bilang—agar orang-orang yang berusaha memberontak jadi patuh kepada Tatanan Baru.

Entah kenapa aku kurang tertarik kepada para karakter utama; Juliette dan Adam. Aku justru merasa tertarik dan penasaran dengan karakter pendukung di novel ini seperti Warner dan Kenji. Diceritakan jika Warner adalah salah seorang pemimpin Tatanan Baru yang disegani dan ditakuti, tapi banyak juga orang yang berharap akan kejatuhan dan kematiannya. Ia orang yang kejam, tegas, tidak segan untuk membunuh orang yang berkhianat, juga mempunyai semacam sifat obsesif kepada Juliette. Warner mencintai Juliette. Berharap dan rela bersabar agar Juliette mau berada dipihaknya. Namun karena Warner menginginkan kekuatan Juliette untuk hal yang tidak disukainya, Juliette justru membenci Warner. Bagiku, karakter Warner ini begitu misterius. Banyak pertanyaan yang muncul tentang orang seperti apa dia sebenarnya? Siapa nama depannya? Mengapa ia tidak mati saat tanpa sengaja menyentuh Juliette? (sejauh ini yang bisa menyentuh Juliette tanpa kesakitan hanyalah Adam) Dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Untuk karakter Kenji sendiri aku tertarik karena kehadirannya, akhirnya bisa mencerahkan suasana di dalam novel—yang sebelumnya interaksi antar karakter yang terasa begitu muram. Kemunculannya di depan rumah Adam mengawali akan adanya adegan yang cukup seru dan menegangkan menjelang akhir novel. Kenji merupakan teman Adam saat menjadi tentara di bawah pimpinan Warner—yang ternyata merupakan mata-mata dari Omega Point; sebuah organisasi yang bertujuan melawan Tatanan Baru. Kenji itu orang yang sering bercanda dan suka bicara blak-blakkan. Dan walaupun Adam sering dibuat kesal—bahkan ingin membunuhnya—dengan sikapnya, ia tetap mau menolong Kenji saat ia terluka parah setelah Adam dan Juliette berhasil melarikan diri dari markas Warner.

Overall, aku lumayan suka dengan novel ini walaupun ekspetasiku begitu jauh berkurang dari ekspetasi awal. Mungkin karena Shatter Me ini merupakan buku pertama dari Shatter Me Series, masih banyak berbagai pertanyaan yang belum terjawab sampai halaman terakhir novel. Seperti organisasi apa sebenarnya Omega Point ini. Kenapa mendadak banyak sekali bermunculan orang-orang yang memiliki kekuatan aneh. Bahkan, dikatakan jika mungkin saja Adam juga memiliki kekuatan spesial, mengingat ia kebal dengan sentuhan Juliette. serta masih banyak pertanyaan lainnya.

Selain itu, agak sebal juga dengan banyaknya feromon yang menguar antara Adam dan Juliette. Oke! Juliette itu seseorang yang haus akan sentuhan orang lain sejak kecil. Ia tak pernah mengenal apa itu pelukan yang menenangkan dan membuat aman. Makanya, saat Adam ternyata kebal akan kekuatannya, Juliette seperti menggila. Juliette begitu menginginkan “sentuhan” Adam (#IYKWIM) di atas tubuhnya. Beberapa kali hamper terjadi, tapi selalu ada saja gangguan :D

Meskipun aku sudah memiliki lanjutannya (Btw, aku kemarin beli ketiga novelnya hanya 45rb saja~ di promo #CrazySale Mizan Store. Lumayanlah buat obat yang cuma bisa ngiler liat event BBW kemaren) entah kapan aku akan membaca buku keduanya. Apalagi mengingat besok Senin sudah memasuki 1 Ramadhan. Rencananya mau baca buku yang ringan-ringan sajalah.

Related Posts

Posting Komentar