- Judul : 9 dari Nadira
- Penulis : Leila S. Chudori
- Penyunting : Wendie Artswenda
- Desain Sampul & Isi : Ario Anindito
- Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
- Cetakan : Ke-1, Oktober 2009
- Tebal : 270 hlm.
- Genre : Kumcer
- Rating : 4/5
- Tersedia di bukabuku.com
Di sebuah pagi yang murung, Nadira Suwandi menemukan ibunya tewas bunuh diri di lantai rumahnya. Kematian sang ibu, Kemala Yunus—yang dikenal sangat ekspresif, berpikiran bebas, dan selalu bertarung mencari diri—sungguh mengejutkan.
Tewasnya Kemala kemudian mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai seorang anak ("Melukis Langit"); seorang wartawan ("Tasbih"); seorang kekasih ("Ciuman Terpanjang"); seorang istri, hingga akhirnya membawa Nadira kepada sebuah penjelajahan ke dunia yang baru, dunia seksualitas yang tak pernah disentuhnya ("Kirana").
"Tidak ada pilihan kedua. Pilihan kedua menunjukkan hidup yang terlalu tertata." (hlm. 17)Nadira Suwandi adalah seorang wartawati di Majalah Tera. Ia telah meniti karir selama dua tahun di majalah tersebut, dan kemampuannya sebagai peliput berita pun mulai diperhitungkan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun ketika karirnya sedang mulai menanjak, di suatu pagi yang murung, Nadira menemukan Ibunya tewas bunuh diri di lantai rumahnya dengan kulit yang mulai membiru dan busa putih yang keluar dari mulutnya.
Kematian Kemala Suwandi—yang biasanya terlihat tegar, bebas dan ekspresif—begitu mempengaruhi keluarga Suwandi. Yu Nina—kakak tertua Nadira yang mempunyai cadangan kantong air mata yang begitu melimpah—terlihat begitu histeris saat kematian Ibu mereka. Kang Arya—kakak kedua Nadira, meskipun saat kematian Ibu mereka terlihat tabah dan ikhlas, pada akhirnya Arya harus menyepi ke hutan selama bertahun-tahun demi menutupi kesedihannya. Sedangkan Nadira yang terlihat begitu tenang—bahkan cenderung dingin dengan peristiwa yang dihadapinya—akhirnya, pertahanannya pun runtuh saat pencarian bunga seruni putih—bunga yang menjadi favorit Ibunya.
Selama empat tahun sejak kematian Ibunya, Nadira hidup dengan perasaan hampa karena kesedihan yang tidak mampu ia keluarkan. Bertahun-tahun ia hanya sanggup tidur di bawah kolong meja kerjanya—seolah tempat tersebut adalah lubang kuburannya. Hingga ia tak sadar, ada dua orang di kantornya—Utara Bayu dan Kris yang telah lama menaruh hati padanya—begitu khawatir dengan keadaan mentalnya.
Hanya Niko Yuliar—seorang konsultan politik dan ekonomi—yang akhirnya menarik Nadira dari dalam lubang kesedihannya. Bisakah Nadira mendapatkan kebahagiaannya lagi, sama seperti saat Ibunya masih hidup dulu?
***
Bisa dibilang 9 dari Nadira merupakan kumpulan cerpen karya Leila S. Chudori yang akhirnya dibukukan. Di dalamnya terdapat 9 judul cerpen yang menggambarkan kehidupan Nadira dan orang-orang di sekitarnya sebelum dan sesudah kematian Ibunya.
- Mencari Seikat Seruni
- Nina dan Nadira
- Melukis Langit
- Tasbih
- Ciuman Terpanjang
- Kirana
- Sebilah Pisau
- Utara Bayu
- At Pedder Bay
Seperti halnya kehidupan yang kita jalani ini begitu pelik dan rumit, begitu pun dengan kehidupan Nadira di dalam cerita pendek 9 dari Nadira ini. Kehidupan Nadira yang jungkir balik diceritakan sejak pertemuan orang tuanya di kota Amsterdam melalui buku harian Ibunya yang ia temukan di gudang rumah mereka. Tidak satu pun pemikiran di dalam cerita yang mudah dicerna, kesembilan cerpen membutuhkan kejelian tertentu dalam penggambaran jati diri Nadira yang sebenarnya.
"... perempuan yang jatuh cinta memilih untuk menyangkal tingkah laku pasangannya yang tidak setia. Mereka cenderung bermusuhan dengan pembawa berita buruk itu." (hlm. 56)Kesembilan cerpen ini walaupun alurnya terkesan "melompat-lompat", namun sejatinya semuanya saling berkaitan. Dan hampir sebagain besar isinya menceritakan kekuatan—sekaligus kelemahan—seorang perempuan dalam menghadapi hidup. Ibu Nadira yang begitu bebas dan ekspresif, pada akhirnya harus berhenti dari kuliahnya demi mengurus keluarga kecil yang dimilikinya. Yu Nina yang begitu mencintai suaminya, pada akhirnya harus bercerai ketika mendapati suaminya yang berselingkuh—walaupun sebenarnya ia telah mengetahui latar belakang hidup suaminya yang terkenal buruk sebelum mereka menikah. Begitu pun dengan Nadira, saat kebahagiaan hampir berada dalam genggamannya, ia pun harus menerima kenyataan pahit jika suaminya adalah seorang perayu klien-klien perempuannya.
Secara kesluruhan, 9 dari Nadira merupakan sebuah karya fiksi yang sangat menarik untuk dibaca. Di dalamnya tidak hanya mengangkat tema keluarga, namun ada juga isu-isu politik yang terjadi selama pemerintahan Orde Baru.
Posting Komentar