[Book Review] Dangerous Love – Cristina Tirta

  • Judul : Dangerous Love
  • Penulis : Cristina Tirta
  • Penyunting : Donna Widjajanto
  • Desain Sampul : Marcel A. W.
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Cetakan : Ke-1, Juli 2015
  • Tebal : 296 hlm.
  • Rating : 3.5/5.0
  • Genre : Metropop, Romance
  • Tersedia di bukabuku.com
Dunia Catherine luluh lantak saat ibunya menikah lagi dengan Ayah Chantal. Chantal adalah gadis manis yang menyenangkan dan dicintai seluruh dunia. Hanya Catherine yang bertekad membencinya sepenuh hati. Bagaimana tidak? Chantal merebut Mami, satu-satunya orang yang ia sayangi. Chantal bagaikan tsunami yang menghancurkan kehidupan Catherine.

Namun, membenci Chantal bukanlah masalah terbesar Cath.

Hidupnya makin berantakan seperti keping-keping puzzle yang berserakan sejak Christ, pria misterius yang dikenalnya di kafe tenda Joe berhasil mencuri hatinya. Ia terpaksa menjalani kebohongan yang bagai jerat tak berujung pangkal.

Tertatih-tatih Cath berusaha melepaskan diri. Melewati berbagai rintangan yang membuatnya mengalami dan menyadari arti cinta dan benci.

Mencintai dan dicintai.

Membenci dan dibenci.

Sanggupkah Catherine terbebas dari perangkap itu dan menyusun keping-keping puzzle-nya hingga utuh?

Kehidupan begitu rapuh dan membingungan. Mencintai, dicintai, membenci, dibenci. Semua bagaikan roda yang tak tahu kapan akan berhenti berputar. (hlm. 273)
Kisah hidup Catherin seperti halnya kisah dongeng Cinderella. Hanya saja dia bukanlah orang yang memerankan sosok Cinderella yang baik hati dan murah senyum, tapi saudara tiri Cinderella yang jahat dan dingin. Sejak Cath lahir, ia hanya memiliki Mami di sisinya. Namun suatu hari Mami bertemu kembali dengan cinta pertamanya—Om Frans, duda beranak satu—dan akhirnya memutuskan untuk menikah dengannya. Dan sejak itulah Cath berubah dari gadis yang hangat menjadi gadis yang dingin, jutek dan terkesan terutup. Karena satu-satunya orang yang ia cintai dan ia miliki telah direbut oleh orang lain.

Cath begitu membenci Chantal—putri Om Frans. Cath membenci segala kesamaan—wajah mereka yang begitu mirip, tanggal lahir, juga huruf depan nama—yang mereka miliki dan segala sesuatu yang melekat pada diri Chantal yang selalu terlihat begitu girly. Karena itulah Cath mati-matian menjadi kebalikan Chantal. Cath tidak ingin orang-orang menyamakan ia dengan Chantal. Karena Cath membenci Chantal yang telah merebut Mami yang sebelumnya hanya menjadi miliknya.

Chantal begitu menyayangi Cath. Karena kehadiran Mami dan Cath seperti hadiah bagi Chantal setelah Ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan di usianya yang ke sepuluh. Mati-matian Chantal berusaha agar Cath bisa menyukainya. Namun, semakin Chantal berusaha berbaik hati dan dekat dengan Cath, semakin benci jugalah Cath pada Chantal.

Cath yang kini menjadi orang yang dingin, tak pernah dekat lagi dengan siapa pun. Kecuali dengan Joe, satu-satunya sahabat yang ia miliki sejak kuliah dulu. Karena Cath tak ingin ada orang yang ia sayangi terenggut lagi dari sisinya. Hingga kemudian ia bertemu dengan Christ—seorang pria tampan yang sering menatapnya dengan pandangan ganjil di kafe tenda milik Joe. Cath yang tak bisa menahan pesona yang Christ pancarkan, membuat tanpa sadar mulai mencintai Christ dan berharap memilikinya, meskipun hati kecilnya sering kali memperingati Cath tentang misteri yang Christ sembunyikan—yang mungkin saja akan menghancurkan hidup Cath—di balik tatapan Christ. 
Benar kata orang bijak, sekali kau berbohong, kau tak akan bisa berhenti. Kebohongan akan membelitmu sampai kau kehilangan naas dan termakan oleh kebohonganmu sendiri. (hlm. 59)
Tapi Cath tidak peduli. Ia bahkan rela berpura-pura menjadi Chantal saat tahu Chantal dan Christ akan dijodohkan oleh Om Frans. Cath hanya ingin sedikit egois untuk memiliki Christ di sisinya—karena Chantal telah memiliki segalanya. Hanya saja Cath tidak sadar, kebohongan yang ia mulai justru akan menjadi kebohongan-kebohongan lain yang akan ia sesali.
Kebohongan memang seperti jerat tak berujung. Ia akan membelitmu sampai kau menyerah dan membiarkan mereka melahapmu hidup-hidup. (hlm. 101)
Mampukah Cath mengatakan kebenarannya kepada Christ pada akhirnya? Mengingat Christ ternyata mempunyai hubungan dengan penyesalan terbesar Cath di masa lalu. Lalu, siapakah sebenarnya Christ? Mengapa ia tetap mendekati Cath meskipun telah mengetahui kebohongan yang Catch lakukan?

***

Membaca novel retelling dari sebuah dongeng selalu menjadi hal yang selalu aku sukai. Begitu pun dengan novel Dangerous Love yang merupakan karya pertama dari Kak Cristina yang aku baca. Sempet bingung dengan hubungan gambar sepatu balet yang menjadi sampul novelnya dengan cerita Cinderella yang dikatakan oleh Cath. Dan setelah membacanya cerita di dalamnya baru tahu kalau Dangerous Love ini merupakan retelling dari gabungan dongeng Cinderella dan Swan Lake.

Saat awal-awal membaca Dangerous Love ini sedikit mengingatkanku dengan drama Korea yang berjudul Cinderella's Sister. Idenya mungkin sedikit sama, namun secara kesuluruhan ceritanya sama sekali berbeda.

Selain ceritanya yang menarik, nama-nama karakter di dalamnya juga tidak mudah untuk diabaikan. Entah disengaja atau tidak, hampir semua nama karakter utama dalam Dangerous Love mempunyai nama dengan huruf awalan "C". Catherin, Chantal, Christ dan Charla (adik perempuan Christ).

Para karakter peremuannya pun mempunyai kekuatan yang tidak bisa diremehkan dalam menghadapi kelemahan-kelemahan mereka sebenarnya. Cath, yang merasa telah kehilangan Mami berusaha menutupi kesedihannya dengan bersikap mandiri, baik dalam masalah pekerjaan atau pun dalam kehidupannya sehari-hari. Chantal, entah karena ia merasa bersalah karena menyebabkan nyawa ibunya hilang dalam sebuah kecelakaan, ia berusaha hidup tegar dan selalu memasang wajah penuh senyum kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun ia disakiti dan hatinya tentu saja sedih dengan perlakuan mereka, Chantal tetap akan membalas mereka dengan senyum terbaiknya. Sedangkan Charla yang telah kehilangan fungsi kakinya untuk berjalan memilih untuk belajar membuat kue-kue yang lezat untuk mengatasi kesedihan atas kekurangan yang ia miliki sekarang.
Penggunaan sudut pandang orang pertama yang digunakan penulis cukup berhasil membangun misteri yang ada di dalam cerita. Karena dengan sudut pandang pandang Cath, pembaca hanya mengetahui apa yang ada di pikiran Cath saja. Dan hal tersebut membuat semakin penasaran tentang siapa Christ sebenarnya, serta karakter-karakter lain yang menjadi kepingan puzzle masa lalu Cath yang sangat ia sesali.

Penggunaan alur maju mundur membuat kepingan puzzle yang memenuhi hidup Cath mulai terbuka sedikit demi sedikit. Walaupun aku sudah bisa sedikit menebak tentang rahasia yang ada di sekeliling Cath, aku masih sempat terkejut dengan siapa sosok Cath sebenarnya, dan kenapa ia bisa begitu mirip dengan Chantal.
Overall, bagi pecinta novel retelling yang romantis Dangerous Love ini wajib untuk dibaca dan sayang untuk dilewatkan.
Mungkin benar, membenci seseorang itu seperti menambatkan beban berat di hatimu. Dan saat kau berhasil menggergaji salah satu rantai besi dan membiarkan jangkarnya terlepas darimu, kau sudah siap untuk maju kembali dan melanjutkan perjalananmu. (hlm. 277)

1 komentar

Hai, terimakasih telah berkunjung. Silakan berkomentar yang sopan.