- Judul : Heartling
- Penulis : Indah Hanaco
- Editor : Irma
- Desain Sampul : Iwan Mangopang
- Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
- Cetakan : Ke-1, 2015
- Tebal : 256 hlm.
- Genre : YA, Romance
- Rating : 3/5
- Tersedia di bukabuku.com
- Bisa dibaca di iJak
Monster!
Bagi Amara, monster itu bernama Marcello. Monster dengan kenangan-kenangan buruk. Cowok. Sahabat. Gaun. Pemerkosaan. Rumah sakit. Amara tidak lagi menginginkan hal-hal itu had r di hidupnya.
Seakan takdir belum puas mengolok-olok Amara, monster itu tiba-tiba muncul mengganggu hubungannya dengan Ji Hwan. Tepat ketika dia berusaha membuka hati.
Apa yang harus Amara lakukan?
Bagi Amara, monster itu bernama Marcello. Monster dengan kenangan-kenangan buruk. Cowok. Sahabat. Gaun. Pemerkosaan. Rumah sakit. Amara tidak lagi menginginkan hal-hal itu had r di hidupnya.
Seakan takdir belum puas mengolok-olok Amara, monster itu tiba-tiba muncul mengganggu hubungannya dengan Ji Hwan. Tepat ketika dia berusaha membuka hati.
Apa yang harus Amara lakukan?
Setelah mengambil cuti kuliah selama satu tahun, kini Amara Kemali akhirnya memutuskan untuk kembali ke bangku kuliahnya di jurusan Ilmu Komunikasi. Berharap dengan cuti yang diambilnya tersebut membuat Amara tak perlu berurusan lagi dengan orang-orang yang dulu mengenalnya. Karena setahun yang lalu ia mengalami sebuah peristiwa traumatis yang membuatnya sulit untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
Namun harapan Amara hanya tinggal harapan ketika ia berkenalan dengan Sophie—seorang mahasiswi periang dan cenderung cerewet—yang menjadi teman sekelasnya di awal Amara kembali masuk kuliah. Meskipun pada awalnya Amara terang-terangan mengabaikannya, tapi perlahan-lahan Amara tak lagi terganggu dengan kehadiran Sophie. Ia mulai menyukai keberadaan Sophie yang hadir dalam hidupnya, karena dialah Amara bisa berteman kembali dengan Brisha—sahabat yang dulu ia miliki sebelum peristiwa traumatis itu terjadi.
Pertemanan kembali Amara dan Brisha membawa Amara berkenalan dengan Seo Ji Hwan—teman dari kakak sepupu Brisha—yang menunjukkan sikap ingin mendekati dan rasa sukanya pada Amara, meskipun berulangkali Amara mengabaikannya, bahkan ia pernah bersikap kasar terhadap Ji Hwan hanya karena rasa gugup dan cemas yang ia rasakan ketika berinteraksi dengan orang lain—terutama pada lawan jenis.
Namun Ji Hwan tidak begitu saja menyerah. Ia begitu sabar dalam menghadapi sikap kasar Amara hingga akhirnya Amara tak bisa bertahan dengan sikap baik Ji Hwan dan Amara mau membuka diri dengan padanya.
Ketika akhirya Amara mulai bisa menyembuhkan rasa traumanya tersebut, monster yang menjadi penyebab Amara menderita setahun yang lalu tiba-tiba saja hadir kembali dalam hidup Amara dari tempat yang tidak Amara duga. Bisakah kali ini Amara mampu mengatasinya jika moster itu justru hadir dari salah satu dari orang terdekatnya?
Spoiler Alert:
Heartling merupakan karya ketiga Kak Indah Hanaco yang aku baca setelah Rainbow of You dan Stand by Me. Ketiganya mengangkat tema yang berbeda-beda. Meskipun bagiku cerita di Heartling ini tidak seistimewa Stand by Me, tapi banyak pelajaran yang bisa diambil darinya.
Penggunaan sudut pandang orang ketiga membuat pembacanya lebih tahu dan mengerti tentang perasaan sebenarnya masing-masing tokoh. Hanya saja, alur maju yang menurutku lambat di awal sedikit membosankan ceritanya. Tapi untungnya, menjelang akhir cerita alur tersebut sudah lebih pas dibanding awalnya. Karakter-karakter yang diciptakan Kak Indah selalu menarik dan berbeda, begitupun dengan karakter di dalam Heartling ini.
Secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa typo yang sedikit mengganggu jalannya cerita, Haertling merupakan karya Kak Indah yang menarik untuk dibaca bagi pecinta novel romantis. Kisah Amara yang berusaha terlepas dari traumanya sulit untuk dilewatkan begitu saja. Terlebih dengan adanya Seo Ji Hwan, cowok blasteran Korea, yang begitu sabar mengejar cinta Amara merupakan idaman para jomblowati. #Uhuk
Penggunaan sudut pandang orang ketiga membuat pembacanya lebih tahu dan mengerti tentang perasaan sebenarnya masing-masing tokoh. Hanya saja, alur maju yang menurutku lambat di awal sedikit membosankan ceritanya. Tapi untungnya, menjelang akhir cerita alur tersebut sudah lebih pas dibanding awalnya. Karakter-karakter yang diciptakan Kak Indah selalu menarik dan berbeda, begitupun dengan karakter di dalam Heartling ini.
Secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa typo yang sedikit mengganggu jalannya cerita, Haertling merupakan karya Kak Indah yang menarik untuk dibaca bagi pecinta novel romantis. Kisah Amara yang berusaha terlepas dari traumanya sulit untuk dilewatkan begitu saja. Terlebih dengan adanya Seo Ji Hwan, cowok blasteran Korea, yang begitu sabar mengejar cinta Amara merupakan idaman para jomblowati. #Uhuk
Tiap kali berbuat kekeliruan, cukup ditebus dengan kata maaf. Nyatanya, ada banyak masalah yang tidak mungkin ditebus dengan itu. (hlm. 30)
"Teori sinting! Kamu kira, kenapa orang bisa hidup bersama orang lain selama bertahun-tahun? Kamu kira mudah bertoleransi setiap saat? Nggak, kecuali ada cinta yang mengikat. Jadi, ketika ada pasangan yang memutuskan untuk berpisah, apa pun yang dijadikan alasan nggak patut dipercaya. Orang berpisah cuma karena satu hal, massing-masing berhenti mencintai. Mereka sudah tidak mau memaklumi segala kekurangan pasangannya. Hal-hal seperti itu membuat mereka menderita dan lelah. Lalu... voila, perceraian menjadi pilihan yang paling jenius." (hlm. 97)
"Andai bisa, aku tentu saja sangat iggin membencinya. Karena Ayah membuat Ibu sangat menderita. Tapi, apa itu ada gunanya? Membenci seseorang cuma membuat jiwaku sakit." (hlm. 151)
"Jangan selalu ingin mengambil beban di dunia. Ada banyak hal yang memang tidak bisa kita kendalikan. Kalau kamu tidak tahu soal itu, mungkin karena Sophie tidak menginginkannya. Bagaimanapun, orang tua yang tinggal di tempat seperti itu bukanlah kenyataan yang manis." (hlm. 158)
Posting Komentar
Posting Komentar