Resensi All You Need is Love

All You Need is Love – Fakhrisina Amalia
  • Judul : All You Need is Love
  • Penulis : Fakhrisina Amalia
  • Penyunting : Tri Saputra Sakti
  • Desain sampul : Orkha Studio
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tebal : 240
  • Terbit : 2015
  • Genre : YA, Romance
  • Rating : 4/5
  • Bisa didapatkan di bukabuku / iJakarta
Ketika hubungannya dengan Aiden berakhir, tanpa pikir panjang Katrina mengiyakan ajakan mamanya untuk terbang ke kampung halaman mereka di Skotlandia. Di negara yang indah itu Katrina berharap bisa melupakan kesedihannya.

Untuk pertama kali Katrina bertemu dengan keluarga besarnya. Ia mempunyai sepupu jauh yang tampan bernama Mac. Namun, entah kenapa Istas—kakak perempuan Mac—memusuhinya, tanpa Katrina tahu dimana letak kesalahannya. Tapi itu tidak menghentikan Katrina untuk semakin dekat dengan Mac.

Dan ternyata Skotlandia menyimpan misteri masa lalu yang tidak terduga. Tidak hanya indah, ada rahasia tersembunyi tentang Katrina di negara itu, juga tentang cerita cinta berlapis kota legenda!

"Kamu memang nggak pernah cerita kenapa bisa putus dengan dia. Tapi Mama rasa, ini bukan tentang Aiden melakukan sesuatu yang salah atau kamu yang udah nggak sayang lagi sama dia."[hlm. 13]
Demi menghindari patah hati yang diakibatkan hubungannya dengan Aiden Emir Hassan yang telah berakhir akibat hubungan jarak jauh yang tidak akan bisa ia dijalani, Katrina Abby langsung setuju ketika Mama mengajaknya bertemu dengan keluarga yang belum pernah ia temui sepanjang hidupnya di Skotlandia.
"Ada rahasia yang Granny simpan untuk dirinya sendiri selama ini, Mac. Aku bisa merasakannya. Sayangnya, tidak ada rahasia yang bertahan selamanya. Cepat atau lambat, rahasia itu harus dibagi... ke orang yang tepat." [hlm. 97]
Di negeri yang indah tersebut, untuk kali pertama Kat bertemu dengan keluarga besarnya. Macnair Alastair—sepupunya yang setampan Tom Cruise, Istas Alstair—kakak Mac yang menyimpan kebencian yang besar pada Kat, Grania Ewan—neneknya yang meyimpan sebuah rahasia besar bahkan dari keluarganya sendiri yang menyebabkan Kat tidak pernah bertemu dengan keluarganya selama 21 tahun ini, serta Paman dan Bibi Kat yang langsung menyambutnya dengan hangat walaupun belum pernah mengenalnya langsung.

Berharap menemukan kedamaian dan sedikit bisa melupakan kenangannya bersama Aiden, Kat justru dihadapkan akan perasaan Mac yag mengharapkan hubungan lebih dari sepupu darinya setelah semua perlakuan manis yang Mac berikan. Segalanya juga bertambah rumit ketika Aiden muncul di rumah neneknya atas undangan Mama dan berharap hubungan mereka kembali seperti dulu.

Bisakah Kat memilih salah satu di antara keduanya? Dan rahasia apakah yang disimpan neneknya?



All You Need is Love adalah karya pertama penulis yang aku baca dan langsung berhasil membuatku jatuh cinta pada seluruh cerita di dalamnya. Alurnya mengalir dengan pas. Meskipun konfliknya begitu klise, tapi membuatku tidak bisa menebak bagaimana kisah di dalamnya akan berakhir.

Karakter-karakter di dalamnya begitu manis dan menarik. Jujur saja, jika aku jadi Kat dan dihadapkan sama cowok setampan dan sebaik Mac—meskipun terkadang sedikit menyebalkan—tentu aku juga tidak bisa menolak pesonanya. Karakter Aiden pun tak kalah manis dengan segala perlakuannya saat pertama kali mengajak Kat berkenalan dulu.

Sebagian besar kisah All You Need is Love ini menggunakan sudut pandang Kat, kecuali saat dimana Grania menceritakan rahasia terbesarnya yang terkait akan kisah masa lalunya serta alasan kenapa Mama dan Kat begitu dibenci oleh Istas.

Novel All You Need is Love ini terbagi menjadi 4 bab, yang masing-masing bab menceritakan kisah Kat dan Aiden, Kat dengan keluarganya di Skotlandia, masa lalu Grania dan masa kini—dimana Kat harus mengambil keputusan mengenai hubungannya dengan Aiden.

Oh ya, Legenda yang diceritakan dalam novel cukup membuatku penasaran akan keberadaannya. Dan setelah aku googling ternyata memang beneran ada! Salut sama penulis yang berhasil meramunya menjadi kisah yang menarik untuk dibaca di novel ini.

Secara keseluruhan aku sangat menyukai novel ini, mengajarkan jika dalam menjalin sebuah hubungan, cinta saja mungkin tidak akan pernah cukup. Sebuah hubungan percintaan menuntut akan adanya kebersamaan dan pertemuan yang intens. Tapi jika hubungan tersebut tak berlandaskan cinta, tak akan ada lagi yang tersisa.
"Kadang cinta aja nggak cukup. Kat. Tapi tanpa cinta, kamu nggak akan ada lagi yang tersisa." [hlm. 14]

Posting Komentar

Hai, terimakasih telah berkunjung. Silakan berkomentar yang sopan.