- Judul : Percy Jackson's Greek Gods
- Penulis : Rick Riordan
- Penerjemah : Nuraini Mastura
- Penyunting : Rina Wulandari
- Penyelaras Aksara : Tim Redaksi Noura Books, Lani R
- Penata Aksara : Nurhasanah Ridwan
- Digitalisasi : Elliza Titin
- Penerbit : Noura Books
- Tebal : 500 hlm.
- Terbit : 29 Juli 2015
- Genre : YA, Fantasy
- Rating : 🌟🌟🌟🌟
- Bisa didapatkan di bukabuku / iJakarta
Siapa yang bisa memberitahu kisah awal mula dewa-dewi Olympus lebih baik dibanding seorang anak demigod di masa kini?
Percy Jackson mengungkap pandangan orang dalam dengan banyak lagak dalam kumpulan kisah ini.
Saat sebuah penerbit di New York memintaku menuliskan apa yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku adalah, “Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa Olympia marah padaku lagi.” Tapi kalau itu bisa membantumu mengenali dewa-dewi Yunani, dan bertahan hidup dari pertemuan dengan mereka kalau-kalau mereka muncul di hadapanmu, maka kurasa menuliskan semua ini bisa menjadi perbuatan baikku di minggu ini.
Dalam Percy Jakson’s Greek Gods, putra Poseidon menambahkan mantranya sendiri—selain sarkasmenya—kepada kisah klasik ini dan menyuguhkan kepada pembaca pandangan pribadinya pada masing-masing tokoh masa purba, dari Apollo sampai Zeus. Kalau kau menyukai banyak penipuan, pencurian, pengkhianatan, dan kanibalisme, bacalah terus, karena ia jelas merupakan Masa Keemasan bagi semua itu.
Baik kau masih awam dengan mitologi Yunani ataupun sudah sangat paham, buku yang sangat menghibur ini akan membuat kisah-kisah dari masa lampau itu jadi relevan dan sulit dilupakan.
Percy Jackson mengungkap pandangan orang dalam dengan banyak lagak dalam kumpulan kisah ini.
Saat sebuah penerbit di New York memintaku menuliskan apa yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku adalah, “Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa Olympia marah padaku lagi.” Tapi kalau itu bisa membantumu mengenali dewa-dewi Yunani, dan bertahan hidup dari pertemuan dengan mereka kalau-kalau mereka muncul di hadapanmu, maka kurasa menuliskan semua ini bisa menjadi perbuatan baikku di minggu ini.
Dalam Percy Jakson’s Greek Gods, putra Poseidon menambahkan mantranya sendiri—selain sarkasmenya—kepada kisah klasik ini dan menyuguhkan kepada pembaca pandangan pribadinya pada masing-masing tokoh masa purba, dari Apollo sampai Zeus. Kalau kau menyukai banyak penipuan, pencurian, pengkhianatan, dan kanibalisme, bacalah terus, karena ia jelas merupakan Masa Keemasan bagi semua itu.
Baik kau masih awam dengan mitologi Yunani ataupun sudah sangat paham, buku yang sangat menghibur ini akan membuat kisah-kisah dari masa lampau itu jadi relevan dan sulit dilupakan.
Ah... Rasanya menyesal sekali setelah menamatkan membaca buku Percy Jackson's Greek Gods ini. Bukan karena buku ini jelek atau apa, tapi aku kecewa justru karena sangat terlambat membaca buku karya Om Rick Riordan yang ternyata keren ini!
Aku sendiri belum pernah membaca seri Percy Jackson and The Olympians, hanya pernah menonton dua film adaptasinya yang hasilnya kurang berkesan bagiku. Karenanya aku masih enggan membaca serinya (karena bukunya lumayan banyak, sih!), meskipun ada teman yang bilang jika bukunya 100 kali lebih bagus dan seru dibanding filmnya. Dan ketika menyelesaikan Percy Jackson's Greek Gods ini akhirnya aku tahu mengapa Percy Jackson mempunyai banyak sekali penggemar di luar sana.
Penciptaan Gaea, Ouranus, dan Tartarus |
Gaea dan Ouranus menikah, dan kemudian diterlahirlah para Titan, Cyclops dan Para Tangan Seratus. Tapi pernikahan Gaea dan Ouranus merenggang dan diterpa banyak masalah, sebagian besar karena sikap kejam Ouranus terhadap anak-anaknya, karenanya Gaea meminta para Titan—yang dipimpin Kronos—untuk membunuh Ouranus.
Setelah kejatuhan Ouranus, Kronos bersama Rhea memimpin semesta, dan dari mereka terlahirlah enam Dewa-Dewi Olimpia yang pertama. Sayangnya, Kronos juga tak lebih baik dari ayahnya dulu. Ia hobi menelan anak-anaknya sendiri. Hanya Zeus-lah yang selamat, dan akhirnya membebaskan saudaranya dari perut Kronos.
Setelah Kronos mati, maka dimulailah babak baru yang membahas tentang Dewa-Dewi Olimpia. Di mulai dari Hestia, Demeter, Persephone, Hera, Hades,
Poseidon, Zeus, Athena, Aphrodite, Ares, Hephaestus, Apollo, Artemis, Hermes,
dan terakhir Dionysus yang masing-masing mendapatkan bab tersendiri.
Hades menculik Persephone |
Jujur saja dari semua cerita, yang justru paling aku sukai adalah cerita tentang Hades. Dari semua Dewa-Dewi Olimpia, mungkin ia yang terkesan paling kalem dan paling tidak brengsek. Yah, Hades terkadang juga kejam seperti Dewa-Dewi yang lain, tapi ia menempatkan kekejamannya di tempat yang sesuai—bukan karena mengikuti egonya semata.
Aku suka bagaimana perjuangan Hades mendapatkan dewi yang ia cintai. Caranya mungkin salah, tapi aku suka bagaimana ia begitu bersabar menghadapi Persephone, berharap agar Persephone mau balik mencintainya.
Hermes mencuri sapi Apollo |
Well, sejujurnya kisah Dewa-Dewi Olimpia merupakan kisah yang mengerikan dan kejam, karena berisi tentang adegan pembunuhan dan hal-hal keji lainnya. Tapi di dalamnya juga terkandung banyak nasehat tentang kehidupan tentu saja. Seperti kisah yang dialami Hephaestus, bahwa pembalasan dendam tidak akan menyembuhkan sakit hati kita, pembalasan dendam justru akan membuat hati semakin hampa. Om Rick pun memberikan peringatan-peringatan lain tentang bahayanya mabuk-mabukkan melalui Percy.
Buku ini sendiri ditulis menggunakan sudut pandang Percy Jackson, dengan bahasa yang kocak, segar dan penuh sarkasme, yang tentu saja terasa jadi sangat menghibur—membuat kengerian selama cerita berlangsung jadi tak terasa. Beberapa kali aku sempat dibuat tertawa dengan lelucon yang dilontarkan oleh Percy. Ilustrasi-ilustrasi full color yang dibuat John Rocco pun juga menambah daya tarik buku ini.
Bagi yang belum membaca seri Percy Jackson sepertiku, tetap bisa kok membaca buku ini. Karena Percy Jackson's Greek Gods hanya merupakan sebuah buku panduan tentang Dewa-Dewi Olimpia dan terpisah dari kisah tentang kehidupan Percy.
Oh ya, aku sendiri membaca buku Percy Jackson's Greek Gods ini memanfaatkan aplikasi iJakarta. Aku cukup sering meminjam buku di perpustakaan online tersebut. Selain karena praktis bisa pinjam buku kapan saja dan dimana saja, pilihan bukunya pun beragam. Belakangan, buku-buku yang baru terbit pun sudah tersedia di sana dan gratis untuk dibaca.
Untuk Percy Jackson's Greek Gods format bukunya memang agak beda (sepertinya sih), karena di buku ini ada pilihan untuk mengatur kecerahan layar, ukuran huruf dan pencarian yang tidak ada di buku-buku yang lain. Tapi sayangnya, entah kenapa tiap mau geser ke halaman selanjutnya aplikasi sering macet dan langsung keluar sendiri. Bikin sebel juga, tapi karena penasaran sama kelanjutan ceritanya Percy, yah aku sih nggak masalah.
Akhir kata, aku berharap di lain waktu iJakarta mau berbaik hati menyediakan buku-buku karya Om Rick yang lain juga. Penasaran banget sama kehidupan Percy! Buku bajakannya memang banyak, tapi lebih baik meminjam secara legal di iJak! 😉😉
Oh ya, aku sendiri membaca buku Percy Jackson's Greek Gods ini memanfaatkan aplikasi iJakarta. Aku cukup sering meminjam buku di perpustakaan online tersebut. Selain karena praktis bisa pinjam buku kapan saja dan dimana saja, pilihan bukunya pun beragam. Belakangan, buku-buku yang baru terbit pun sudah tersedia di sana dan gratis untuk dibaca.
Untuk Percy Jackson's Greek Gods format bukunya memang agak beda (sepertinya sih), karena di buku ini ada pilihan untuk mengatur kecerahan layar, ukuran huruf dan pencarian yang tidak ada di buku-buku yang lain. Tapi sayangnya, entah kenapa tiap mau geser ke halaman selanjutnya aplikasi sering macet dan langsung keluar sendiri. Bikin sebel juga, tapi karena penasaran sama kelanjutan ceritanya Percy, yah aku sih nggak masalah.
Akhir kata, aku berharap di lain waktu iJakarta mau berbaik hati menyediakan buku-buku karya Om Rick yang lain juga. Penasaran banget sama kehidupan Percy! Buku bajakannya memang banyak, tapi lebih baik meminjam secara legal di iJak! 😉😉
Posting Komentar
Posting Komentar