image by Pinterest | edited by me |
"... hanya Tuhan yang mengetahui makna sebenarnya dari hal-hal yang dianggap multitafsir dan hanya Dia yang dapat menilai apakah interpretasi kita salah. Sebagai Muslim kami harus selalu berusaha dekat dengan-Nya saat membaca kitab suci Al Qur'an. Dengan begitu, bagian-bagian yang tak jelas menjadi sarana untuk menguji hati."
Secara tidak sengaja aku menemukan buku Mualaf ini ketika sedang mencoba aplikasi iJateng. Judul yang dibuat oleh penulis berkebangsaan asing ini membuatku penasaran tentang isi di dalamnya.
Mualaf bercerita tentang perjalanan hidup penulis sejak masih kecil yang penuh kekecewaan dan kekelaman hingga akhirnya dia menemukan kedamaian ketika secara tidak sengaja membaca dan memakai terjemahan dalam Al-Qur'an.
Ayah John adalah seorang pelaut yang bertemperamen kasar dan keras, sedangkan ibunya adalah seorang perawat yang pendiam dan suka menyimpan masalahnya sendiri. Perbedaan sifat tersebut membuat mereka akhirnya harus bercerai saat John masih kecil.
Meskipun Ayah John bersifat keras, dia sangat menyayangi John. Hanya saja ketika dia menikah lagi, John terpaksa tinggal di asrama sekolahnya. Akibatnya, John justru terjerumus dalam dunia narkoba dan menjadi pengguna sekaligus pengedar ganja. Dan seakan hidup John masih kurang kelam, dia harus memiliki anak ketika masih remaja dengan gadis pecandu.
Hidup John mulai lebih terang ketika dia berteman dengan Dave ketika bekerja sebagai teknisi di sebuah kapal. Dave mempengaruhi John dengan filosofi dari buku bacaannya hingga akhirnya membuat John tertarik untuk kuliah di jurusan Bahasa Inggris.
Tapi setelah lulus kuliah, John kembali kehilangan tujuan hidup. Segala yang dia lakukan tak sesuai dengan harapannya. Hingga akhirnya John mendapatkan sebuah pekerjaan di Indonesia dan secara tak sengaja menemukan sebuah Al-Qur'an dan terpesona dengan ajaran islam hingga memantapkannya menjadi seorang mualaf.
"Perpindahan berarti mengubah keyakinanku dari satu agama ke agama yang lain." Kutumpangkan kaki kanan di atas kaki kiriku. "Tapi sebenarnya aku hanya berubah dari yang tadinya tidak percaya menjadi percaya."
Buku ini diceritakan melalui sudut pandang pertama penulis. Sebenarnya cerita di dalamnya lumayan menarik, hanya saja alur cerita dibuat terlalu cepat sehingga membuat banyak sekali plot hole di dalamnya. Banyak percakapan yang cukup membuatku bingung siapa yang mengatakan apa. Tapi untungnya, terjemahannya cukup enak dibaca.
Terlepas dari isinya yang tidak sesuai ekspetasi, membaca buku ini sedikit banyak akan mengingatkan betapa beruntungnya kita yang bisa mengenal islam sejak lahir. Hanya saja seiring berjalannya umur, banyak di antara kita yang kehilangan makna 'islam' dari diri kita.
×××
Judul : Mualaf
Penulis : John Michaelson
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penerbit : GPU
Terbit : 2014
Baca via iJateng
Posting Komentar
Posting Komentar