"Aneh... Koruptor dan pelacur menurut buku itu berada dalam 'level' yang sama, tetapi mengapa nasib mereka di tengah masyarakat bagai bumi dan langit?"
Novel Re: bercerita tentang kehidupan Rere, seorang pelacur lesbian (seorang pelacur yang hanya melayani pelanggan wanita) yang hidup pada akhir tahun 80an, yang diceritakan oleh Herman—seorang wartawan lepas dan mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya yang berhubungan dengan apa yang dialami oleh Rere.
Rere (yang oleh Herman ditulis menjadi Re:) terpaksa menjadi pelacur lesbi demi anak semata wayangnya Melur dan juga demi membayar hutang selama dia hamil kepada Mami Lani, seorang germo khusus pelacur lesbi. Re: sebenarnya berasal dari keluarga kaya dan terpandang di tempat asalnya, tapi karena kurangnya perhatian dari keluarganya juga perlakuan Nini yang seolah sudah benci pada Re: sejak dalam kandungan ibunya, membuat Re: kabur dari rumah ke Jakarta dalam kondisi hamil Melur.
Sebenarnya aku tahu novel ini sudah lama, tapi baru tertarik baca setelah ada kuis dari iJakarta tentang novel "peREmpuan" yang merupakan sekuel dari Re:. Novel ini mempunyai aura yang gelap, bisa dilihat dari tema yang tidak biasa yang diangkat dan tentunya masih tabu untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Aku cukup terkejut ketika tahu novel ini diambil dari kisah nyata. Aku juga baru tahu jika di Indonesia ternyata ada perempuan yang berprofesi seperti Re:, yang bahkan sudah ada sejak lama. (Kupikir cerita seperti itu hanya ada dalam novel fiksi luar negeri saja).
Kupikir kehidupan sebagai pelacur lesbi akan lebih baik daripada para pelacur yang menjual dirinya pada para lelaki karena para pelanggan wanita tentunya akan memperlakukan mereka dengan lebih baik, tapi ternyata nasib mereka pun tak jauh berbeda. Re: dan teman-temannya juga sering mendapat perlakuan kasar dari pelanggannya, bahkan terkadang juga harus bertaruh nyawa. Untuk lepas dari dunia prostitusi ini pun tak mudah, bahkan mungkin satu-satunya cara adalah dengan mati.
Pemaparan dunia pelacuran dalam novel ini menunjukkan bahwa Indonesia lumayan subur dalam perkembangan bisnis prostitusi sudah sejak lama (bisa dilihat dari setting waktu dalam novel yaitu sekitar tahun 80-an). Hal tersebut sangat ironis karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Bahkan, agama-agama lain pun diakui. Tapi, bisnis prostitusi ini terus saja berkembang dan cara menjalankannya pun semakin beragam seiring dengan kemajuan teknologi.
Konten novel ini sebenarnya cukup berat, tapi penulis berhasil menceritakannya dengan singkat dan sederhana. Banyak istilah ilmiah kriminologi di dalamnya yang bisa menambah pengetahuan tentang kriminalisasi. Aku juga baru tahu tentang adanya istilah senthul dan kanthil (Aku agak geli saat membacanya, karena selama ini aku cuma tahu istilah tersebut dari bahasa Jepang. Psssst.. yang mau tahu baca sendiri novelnya 🙊)
Novel Re: merupakan bacaan dewasa yang menarik. Membaca novel ini sedikit banyak mengubah sudut pandangku terhadap dunia yang selama ini dianggap hina oleh banyak orang. Tidak semua pelaku menjalani kehidupan mereka dengan senang dan sesuai keinginan. Banyak di antaranya yang melakukannya secara terpaksa demi orang-orang yang berharga bagi mereka. Mereka harus terluka dan teraniaya dalam dunia yang digelutinya demi sebuah senyuman dari orang yang mereka sayang. Sebagian dari mereka juga hidup dalam ketakutan karena dosa yang telah mereka lakukan, juga cibiran dari orang sekitar jika tahu profesi mereka sebenarnya.
×××
Judul : Re:
Penulis : Maman Suherman
Desain Sampul : Asti Husain
Tata Letak : Aldy Akbar
Penerbit : POP
Terbit : April 2016 (Cetakan III)
Tebal : 166 hlm.
Hiks pengen baca juga deh, aku bulan februari lalu baca novel Bandoeng tentang pelacur zaman belanda tiongkok gt. Btw minta follback nya dong kaka��
BalasHapushaloo.. maaf baru sempet bales. sudah di follback ya :D
Hapusbila ada file novel ini dalam bentuk pdf saya minta tolong untuk kirim ke email saya
BalasHapuskevinsyaugi73@gmail.com
HapusHalo.. Maaf saya nggak punya bajakannya. Tapi kamu bisa baca secara legal di iPusnas kok 🙂
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus