"... Kata Bung Karno, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Kalau engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. ..."
Meski berasal dari keluarga miskin, Raya Angkasa bercita-cita untuk bisa kuliah di Kedokteran UI. Karena itu, dia harus lihai membagi waktunya untuk belajar dan menjadi guru privat bagi murid-murid tajir demi menambah uang tabungan kuliahnya. Sejauh ini sih tak ada masalah.
Namun masa remaja Raya mendadak menjadi rumit ketika dia mulai mengajar dua bersaudara Mahashakti. Dirga, si biang kerok dengan mulut setajam silet yang merupakan teman satu sekolah Raya. Dika, sang adik yang sakit-sakitan dan menyimpan cinta pada Raya. Bukan hanya kontrak mengajar yang ketat, Raya juga terpaksa terlibat dalam masalah keluarga kedua cowok itu dan tentu membuat dia makin kelimpungan.
Seolah urusan sekolah belum cukup membebani, pertaruhan, perasaan, dan cinta terpendam membelit ketiganya dengan benang kusut yang sulit diurai.
"Kata bapak gue, konon, ketika harapan manusia sudah lenyap, cuma doa yang tetap membuat manusia bertahan."
Hal pertama yang membuatku tertarik baca novel A Sky Full of Stars ini adalah sampulnya yang cakep, dan ketika baca sinopsisnya, 'eh sepertinya lumayan nih!'. Dan begitulah aku berkenalan dengan penulis yang bukunya pertama kali aku baca ini.
A Sky Full of Stars bercerita tentang cinta pertama, cinta terpendam dan cinta segitiga. Ehm, sepertinya komplit nih! 😅
Saat SMP, Raya punya cinta pertama—seseorang yang membelikannya novel The Alchemist karya Paulo Coelho. Selama bertahun-tahun Raya tak pernah bertemu lagi dengan orang itu. Tapi ketika dia melamar menjadi guru privat di keluarga Mahashakti, Raya yakin jika cinta pertamanya adalah salah seorang dari dua bersaudara Mahashakti.
Dirga punya masalah yang rumit dengan keluarganya, terutama sang Papa. Karena adiknya sakit-sakitan, Dirga pun harus sering mengalah demi Dika. Karena itu, di sekolah Dirga lebih suka bikin onar dan ogah-ogahan dalam belajar. Namun sejak mengenal Raya, Dirga bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik dan bisa dibanggakan sang Papa.
Sejak Raya melamar menjadi guru privatnya, Dika sudah mulai suka dengan Raya. Dika yang punya tubuh lemah dan penyakit keturunan dari sang Ibu, bertekad agar lebih sehat agar bisa melindungi Raya. Namun saat Dika mengetahui kedekatan Raya dan Dirga, Dika tak kuasa melawan penyakit yang kembali menyerangnya.
Aku sebenarnya agak-agak sebal sama para karakter utama di sini, terutama karakter Raya. Raya memang digambarkan seorang yang tegas dan keras kepala, tapi sifatnya yang suka meledak-ledak terkadang bikin jadi nggak bersimpati sama dia. Aku justru lebih suka sama Rila, adik Raya, yang menurutku karakternya lebih 'bernyawa' dari semua karakter.
Gaya menulis dan alur ceritanya cukup mengalir, tapi aku sendiri mendapati diriku agak sulit beradaptasi selama membacanya. Mungkin karena sudah lama tidak membaca genre teenlit, jadi aku baru bisa menikmati novel ini menjelang paruh akhir.
Awalnya aku pikir novel ini hanya akan membahas cerita cinta segitiga khas remaja yang menye-menye, tapi di sini ternyata juga membahas perjuangan demi menggapai tujuan. Bagian favoritku adalah saat Dirga yang membuktikan dia bisa menjadi seseorang yang lebih baik.
Karena menggunakan sudut pandang orang ketiga, pembaca tentunya jadi lebih paham tentang perasaan para karakternya. Tapi aku sendiri agak tertipu sama sosok cinta pertama Raya yang sebenarnya.
Bagian saat kelulusan SMA Raya dan Dirga emang agak bikin nyesek. Namun, aku suka bagaimana penulis menyelesaikan cinta antara Dirga-Raya-Dika yang menurutku sudah pas. Bagian epilog memang jadi poin plus di novel ini.
Overall, A Sky Full of Stars ini merupakan novel teenlit yang menyenangkan untuk dibaca. Btw, aku harap sih penulis suatu hari nanti mau membuat kisah cinta Rila juga.
×××
Judul : A Sky Full of Stars
Penulis : Nara Lahmusi
Penyunting : Irna Permanasari
Desain Sampul : Bella Ansori
Penerbit : GPU
Terbit : 9 September 2019
Tebal : 240 hlm.
Posting Komentar
Posting Komentar