"Menceramahi orang memang lebih mudah daripada menceramahi diri sendiri, kan." (hlm. 165)
Karena banyak kutipan bagus dari novel Start Again karya Seplia, aku ingin menuliskannya di artikel tersendiri, karena sayang kalau melupakannya. 😁
Peringatan!
Kutipan mungkin mengandung spoiler. Yang belum baca novelnya, ada baiknya tidak melanjutkan membaca kumpulan kutipan ini.
Baca juga:
"Kamu dikasih harapan tinggi, tapi nggak ada kepastian dalam hubungan kalian. Beneran teman, atau lagi nyoba menjalin kesempatan kedua?" (hlm. 31)
"Karya sastra penuh dengan interpretasi. Tiap orang punya penafsiran berbeda meski buku yang dibaca sama. Dan apa yang kita pikirkan atau simpulkan, belum tentu sama dengan maksud asli pengarang. Makannya ada yang bilang kalau pengarang itu orang paling ribet isi kepalanya, yang paling sulit diterka isi hatinya." (hlm. 100)
"Bukan cinta pertama, bukan cinta belahan jiwa, tapi cinta yang belum selesai. Jenis cinta seperti itu adalah bom waktu. Cinta kayak begitu bisa meledak sewaktu-waktu, kapan pun, dan mempengaruhi apa yang udah kita susun dan jalani di kehidupan baru. Cinta kayak begitu adalah cinta yang akan bertahan selamanya dalam pikiran dan hati kita. Karena belum selesai. Karena butuh penjelasan. Karena butuh closure. …" (hlm. 145)
"Untuk hal-hal yang kita sukai, yang kita cintai, nggak ada kata nggak bisa. Kita mesti mencobanya, lagi dan lagi." (hlm. 160)
"Beberapa kesalahan nggak perlu diperdebatkan panjang, nggak perlu sampai dendam atau diadili, beberapa kesalahan hanya perlu dimaafkan." (hlm. 165)
Memang benar, kadang kala ada masanya kita sibuk jatuh cinta pada orang lain tapi lupa mencintai diri sendiri. Kita sibuk mencari tahu tentang orang lain, tapi abai pada diri sendiri. Kita memuja orang lain, tapi pada saat bersamaan melukai diri sendiri. (hlm. 283)
… setiap orang punya cara yang berbeda dalam memahami diri sendiri. Waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing orang juga nggak sama. Ada yang cepat. Ada yang lambat. Ada yang amat sangat lama. (hlm. 256)
Cinta yang belum selesai atau urusan yang belum selesai, ibarat bom waktu yang kapan waktu bisa meledak. Bener banget ini, jadi inget dengan cerita di novel Sekaca Cempaka, yang gara-gara masa lalu belum selesai, rumah tangga hampir disenggol prahara.
BalasHapusyap, betul sekali!
Hapus