Tetapi setelah semua yang ia lalui, satu hal yang ia pegang erat adalah amarahnya, dan ia tahu suatu kebenaran: Ia tidak akan mati seperti ini. Ia tidak akan mati tanpa membalas dendam.
Sumber gambar Pinterest |
Tak ingin dinikahkan dengan orang yang jauh lebih tua oleh keluarga angkatnya, Fang Runin atau Rin bertekad untuk lulus ujian Keju dan masuk ke Sinegard—sebuah akademi militer elite tempat pencetak jenderal-jenderal besar di Kekaisaran Nikan. Rin tak punya pilihan lain, sebagai yatim piatu korban Perang Opium kedua, ia tak punya tempat tujuan yang lain ketika keluarga angkatnya lelah dengan keberadaannya.
Setelah berhasil masuk Sinegard pun hidupnya tak juga membaik, karena dianggap sebagai anak kampung yang miskin dan tak punya pengalaman di bidang militer, Rin jadi bulan-bulanan—terlebih karena dia seorang perempuan. Hampir seluruh angkatan Rin mengucilkannya karena terlibat perkelahian dengan Nezha—putra seorang jenderal yang berkuasa. Hanya Kitay, yang tetap menjadi sahabatnya dan tak terpengaruh kedudukan Nezha.
Di tengah keputusasaannya untuk bertahan di Sinegard, Rin mendapati dirinya ternyata memiliki kekuatan supranatural yang sangat mematikan—syamanisme. Di bawah bimbingan Jiang—guru di akademinya yang dianggap gila, Rin jadi tahu jika dewa-dewi yang selama ini dianggap telah mati oleh penduduk Nikan ternyata masih hidup.
Penduduk Kekaisaran Nikan terbagi menjadi 12 provinsi sesuai jumlah shio. Walaupun sering terjadi perselisihan antar penguasa provinsi, mereka tetap hidup dengan damai dan berhasil melewati perang-perang besar. Namun mereka sadar, kedamaian yang mereka miliki adalah kedamaian yang rapuh. Karena negara bekas penjajahnya, Federasi Mugen, masih mengintai dan berhasrat untuk memiliki Nikan.
Saat perang akhirnya pecah, Rin baru tahu jika dia adalah orang Speer—sebuah ras yang telah dimusnahkan Mugen dalam semalam saat Perang Opium sebelumnya—yang selamat selain Altan. Dan kekuatan syamanisme Rin mungkin satu-satunya yang bisa menyelamatkan rakyat Nikan.
Namun seiring Rin mengenal Phoenix—dewa yang dipilihnya dan disembah rakyat Speer ternyata merupakan dewa penuh kemurkaan dan dendam, ia jadi khawatir dan ragu untuk menggunakannya. Karena untuk memenangi perang, Rin mungkin harus membayar mahal dengan menyerahkan sifat kemanusiaannya.
Dan ketika akhirnya Rin menetapkan pilihannya, mungkin segalanya sudah terlambat.
"Dewa-dewa tidak menginginkan apapun. Dewa-dewa hanya ada. Kami tak bisa mengubah diri kami; kami hakikat murni, elemen murni. Kalian manusia yang menempatkan semua pada diri kalian sendiri selalu menyalahkan kami sesudahnya. Semua bencana merupakan hasil perbuatan manusia. Kami tidak memaksa kalian melakukan apapun. Yang kami lakukan hanyalah membantu."
Sebagai pecinta buku-buku fantasi, sejak pertama kali melihat sampul The Poppy War versi terjemahan dan sinopsisnya, aku langsung tertarik dengan buku ini. Terlebih ketika tidak sengaja mengetahui berbagai ulasan positifnya, membuatku makin tak sabar untuk segera membacanya. Tapi rasa antusiasmeku ini sepertinya memang agak berbahaya, karena terkadang tidak sesuai ekspetasi di awal dan nantinya berpengaruh saat membacanya.
The Poppy War dibagi menjadi tiga bagian cerita. Bagian pertama merupakan awal kisah bagaimana Rin bisa masuk ke Sinegard dan bagaimana dia menjalani hari-harinya. Di bagian awal ini agaknya memang bikin bosan karena banyaknya telling daripada showing. Di sini juga dijelaskan sejarah dan sistem pemerintahan Kekaisaran Nikan.
Cerita mulai lumayan seru di bagian kedua karena konflik mulai semakin banyak. Dan semakin ke belakang membaca buku The Poppy War ini makin page turner dan bikin ketagihan sesuai dengan judulnya. Saat menyelesaikannya pun lumayan bikin book hangover, karena rasanya seperti, "Hah? Cuma segitu?!". Ending-nya cliffhanger banget! Semoga buku keduanya tidak butuh waktu lama untuk diterjemahkan!
Latar cerita di buku ini diambil dari sejarah Cina, dan world building-nya di sini benar-benar keren dan bikin speechless saking detailnya. Namun karena itu, pace cerita jadi terkesan terlalu cepat karena info dunia Rin ini seperti ditumpahkan dalam sekali waktu dan beberapa kali bikin puyeng. Meski demikian, aku salut dengan penulis yang bisa menggambarkan Kekaisaran Nikan ini jadi terasa ada dan nyata.
By the way, buat yang sering terganggu saat membaca buku yang berisi adegan-adegan kekerasan, sebaiknya agak hati-hati saat membaca The Poppy War ini. Karena di dalamnya mengandung:
- Menyakiti diri sendiri
- Bunuh diri
- Pemerkosaan dengan kekerasan
- Kekerasan seksual
- Pembunuhan
- Pembantaian
- Brutalisasi
- Mutilasi
- Penyiksaan
- Penyalahgunaan zat
- Pelecehan emosional
- Kekerasan fisik
- Eksperimen manusia
- Perang kimia
- Genosida
Tapi bagiku sendiri, adegan-adegan tersebut yang bikin tambah seru ceritanya. Membaca buku ini, bikin mental lebih kuat, karena dalam sebuah peperangan itu tak akan pernah ada hal baik yang terjadi, yah selain menyenangkan kepentingan para penguasa.
“Rasa sakit berarti keberhasilan. Ia membuat dirinya sendiri sengsara. Tetapi, semua opsinya memang mengarah ke penderitaan.”
“Jadi apa yang terjadi saat kita mati? Kita kembali ke dunia roh, kita meninggalkan ilusi ini. Kita terjaga. Kita tidak bisa dibilang mati, melainkan kembali ke kehampaan. Kita terurai. Kita tak lagi punya ego. Kita berubah dari hanya menjadi satu hal, menjadi segalanya.”×××
Judul : Perang Opium
Judul Asli : The Poppy War
Seri : The Poppy War #1
Penulis : R.F. Kuang
Penerjemah : Meggy Soedjatmiko
Penyunting : Anastasia Mustika Widjaja
Desain Sampul : David Ardinaryas Lojaya
Penerbit : GPU
Terbit : 28 Oktober 2019 (Cetakan I)
Tebal : 568 hlm.
kelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino