[Review] Scars and Other Beautiful Things

4 komentar

"Tanpa harus membicarakannya pun, kenangan yang sama terus menghantuiku setiap saat meski yang kuinginkan hanyalah meninggalkan semuanya jauh-jauh di belakang. Jadi, jangan beritahu aku untuk membuka diri, berhenti bersembunyi, atau teori-teori psikologi murahan semacam itu. ..."

Scars and Other Beautiful Things - Winna Efendi
freepik.com
Harper Simmons ditemukan dalam keadaan terluka, setengah sadar dan hampir telanjang setelah menghadiri sebuah pesta di Santa Rosa. Seorang saksi yang menemukannya menyatakan jika Harper tengah diperkosa oleh Scott Gideon—seorang mahasiswa penerima program beasiswa. Harper sendiri tak ingat bagaimana semua itu bisa terjadi. 

Empat bulan telah berlalu sejak kejadian tersebut. Tetapi sejak itu, hidup Harper tak pernah lagi sama. Tiap malam Harper harus berjuang mengatasi mimpi-mimpi buruknya dengan obat tidur akibat trauma yang ia alami. Meski Scott telah di penjara, Harper sendiri masih belum mampu mengatasi ketakutan terbesarnya.

Dulu, hidup Harper Simmons begitu sempurna dengan keluarga yang hangat, kekasih penyayang dan sahabat yang siap menaklukan segalanya bersamanya. Dulu, ia merupakan siswa Tommales High School dengan prestasi gemilang dan sering memenangkan turnamen debat antar sekolah dengan tim yang tangguh. 

... hal-hal yang membuat kita jatuh seringkali juga merupakan hal-hal yang mampu membuat kita kuat.

Akibat peristiwa tersebut, tak hanya hidup Harper yang berubah, tetapi juga mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Ayahnya sering larut di balik tumpukan pekerjaan, adik kembarnya berhenti mengejar impiannya, sahabatnya tak kunjung mengerti dirinya, dan cintanya perlahan-lahan berubah menjadi serapuh porselen.

Harper pikir, ia hanya perlu menjadi lebih kuat untuk mengatasi ketakutannya agar orang-orang tak perlu lagi mencemaskan dirinya. Tetapi apakah semua itu sudah cukup? Karena untuk menemukan dirinya sendiri lagi setelah kehilangan begitu banyak, ia masih harus mengorbankan banyak hal.

"Penderita trauma tidak selamanya adalah korban. Mereka bisa menjadi orang-orang yang bangkit dan lebih kuat daripada sebelumnya."

Scars and Other Beautiful Things merupakan sebuah novel yang terinspirasi dari kisah nyata. Premisnya sendiri begitu menarik karena sangat relevan dengan isu masa kini yang banyak terjadi tak hanya di luar negeri, tetapi juga mungkin di sekitar kita. Seperti kasus tentang pelecehan seksual yang banyak dialami dan dilakukan oleh para oknum mahasiswa di beberapa kampus ternama—dan rasa-rasanya selalu saja ada kasus baru yang muncul bahkan sebelum kasus sebelumnya terselesaikan dengan seadil-adilnya. 

Dengan menggunakan sudut pandang Harper sebagai orang pertama, pembaca diajak untuk menyelami karakternya sebagai seorang murid senior SMA sekaligus korban pemerkosaan. Meski sang pelaku telah ditangkap dan di penjara, masih banyak orang yang menyangsikan dengan apa yang ia alami. Bahkan beberapa orang malah menyalahkannya, padahal ia merupakan seorang korban. Apa yang terjadi dengan Harper di sini terasa begitu nyata karena kasusnya sendiri juga banyak terjadi di Indonesia, dimana korban pemerkosaan seringkali menjadi pihak yang disalahkan. 

Menggunakan alur maju mundur dan berlatar di kota kecil Sonoma County, Bodega Bay, pembaca dibuat bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi pada hari naas tersebut. Latar Bodega Bay dideskripsikan dengan cukup detail, sehingga membuat pembaca cukup mudah membayangkan kota dimana Harper tinggal. 

Meski berlabel Metropop, menurutku buku ini lebih cocok masuk ke dalam kategori Young Adult. Menurutku untuk masuk kategori Metropop, ceritanya sendiri kurang "meriah".  Karena label Metropop biasanya identik dengan kisah dunia kerja di kota besar dengan segala keglamoran para tokoh.

Secara keseluruhan, aku sendiri menikmati tema cerita dan penjabaran dalam buku ini. Kisah perjuangan Harper sebagai seorang korban sexual assault and rape di sini ditulis dengan tingkat pemahaman yang sangat mudah dicerna oleh siapapun. Jadi buku Scars and Other Beautiful Things ini boleh dibaca oleh para remaja baik perempuan maupun laki-laki. Penjabaran perjuangan Harper untuk sembuh dari traumanya di sini diungkap dengan seringan mungkin, tetapi pesan-pesannya tetap tersampaikan kepada pembaca.

Karena, mungkin memang tidak pernah ada petunjuk yang tepat untuk sembuh. Seiring waktu luka itu akan mengering dengan sendirinya, meninggalkan bekas yang mengingatkan kita akan hari-hari pahit, juga hari-hari kita berhasil bangkit. Pada akhirnya kita akan belajar untuk berdamai dengan masa lalu, juga dengan diri sendiri. 
×××

Identitas Buku

  • Judul : Scars and Other Beautiful Things
  • Penulis : Winna Efendi 
  • Penyunting : Anastasia Aemilia & Ratih Ramadhany
  • Desain Sampul : Staven Andersen
  • Penerbit                : GPU
  • Terbit : 2020
  • Tebal : 296 hlm.
  • ISBN : 978-602-06-4205-5

Related Posts

4 komentar

  1. Penasaran dengan kejadian sebenarnya yang menimpa Harper. Bagaimana sampai dia bisa diperkosa. Dan novel ini hadir di waktu yang tepat, dimana di Indonesia sendiri memang lagi banyak kasus pelecehan seksual, bahkan sampai pemerkosaan. Mungkin yang pembaca perlu tahu adalah bagaimana Harper sembuh dari trauma dan bagaimana dia kembali membaur dengan masyarakat yang kadung tahu kalau dia adalah korban pemerkosaan. Jadi pengen baca juga.

    Setau saya penulis Winna Efendi punya khas mengahdirkan roman yang menghangatkan, tetapi novel ini berbeda karena menyuguhkan tragedi yang tragis. Atau kesan ini karena saya hanya sempat membaca beberapa bukunya saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku sendiri baca pertama kali baca karya kak Winna, jadi gak bisa membandingkan sama karya sebelumnya. tapi meski ceritanya tragis, banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari kisah Harper ini.

      Hapus
  2. Sedih ya kayaknya ceritanya.. Apalagi based on true story. Huhu.. ga kebayang deh, udah jd korban, malah disalah2kan juga 😢

    Btw, mungkin ini dijadikan metropop karena karena ceritanya yg lebih 'dewasa' kali ya mba.. karena kalau young adult takutnya malah banyak dibaca pembaca yg dibawah umur. Mungkin ya, tebakan aku doank 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedih, tapi belum sampe bikin nangis kok 😅 cuma nyesek aja kalo ngebayangin jadi Harper.

      mungkin juga sih.. tapi sebenarnya aman kok dibaca sama yang masih remaja. bisa buat referensi kalau mengalami hal yang serupa dengan Harper dan pengen sembuh.

      Hapus

Posting Komentar