[Review] Imprisonment: Sebuah Eksplorasi Mencekam tentang Ketakutan dan Keluarga

Posting Komentar
"Setiap kali berhadapan dengan kematian di depan mata seperti malam ini, lagi-lagi aku diingatkan bahwa hidup ini fana. Suatu saat nanti, aku pun akan mati."

Beli buku Imprisonment di di sini | di sini 

Sinopsis buku Imprisonment

Yukie, seorang perawat yang berdedikasi, merasa kewalahan membagi waktu antara pekerjaan dan mengasuh putrinya, Maiko. Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya agar dapat fokus merawat Maiko, terutama karena Maiko memiliki asma yang sering kambuh saat cuaca dingin.

Di malam Natal, saat Yukie menjalani shift terakhirnya, kekhawatirannya memuncak. Ia tidak dapat menghubungi suaminya, Masayuki, yang sedang menjaga Maiko di rumah.  Kecemasan Yukie semakin menjadi-jadi saat ia akhirnya berhasil menghubungi Masayuki, namun mendapatkan jawaban yang tidak meyakinkan.

Sementara itu, di rumah, Masayuki tengah sibuk mempersiapkan kejutan Natal untuk Yukie dan Maiko. Tanpa disadari, bahaya mengintai di balik kehangatan suasana Natal.  Seorang penyusup misterius muncul, menyekap Masayuki, dan menyeretnya ke ruang bawah tanah untuk disiksa.

Meski sudah bekerja lama, sulit bagiku untuk terus-terusan menyadari keberadaan maut. Akan tetapi, setiap berhadapan dengan kematian di depan mata seperti malam ini, lagi-lagi aku diingatkan bahwa hidup ini fana.

Ulasan buku Imprisonment

Akiyoshi Rikako kembali menghadirkan kisah thriller psikologis yang menegangkan dalam novel terbarunya, "Imprisonment".  Berbeda dengan karya-karya sebelumnya yang  mengungkap sisi gelap  masyarakat Jepang modern,  Imprisonment  menawarkan teror mencekam yang  berpusat pada  sebuah keluarga kecil. 

Dengan  alur yang  bergantian antara  sudut pandang  sang istri, Yukie, dan sang suami, Masayuki,  pembaca  diajak menyelami  kecemasan dan  ketakutan mereka  yang  terjebak dalam situasi  penyanderaan.  Rikako  dengan  cerdas  meramu  atmosfer  menekan  yang  membuat  pembaca  terus  bertanya-tanya  mengenai  motif  di balik  aksi  penyusup  misterius  tersebut.

Gaya Penulisan yang Memukau

Akiyoshi Rikako  piawai  dalam  menciptakan  atmosfer  menegangkan  lewat  gaya  tulisannya  yang  detail  dan  tajam.   Dalam  "Imprisonment",  ia  dengan  cermat  menggambarkan  setting  rumah  sakit  dan  apartemen  yang  seharusnya  familiar,  namun  berhasil  disulap  menjadi  ruang  klaustrofobik  penuh  ancaman.  

Detail-detail  kecil  seperti  suara  derit  pintu,  tiupan  angin  dingin,  dan  keheningan  yang  mencengkam  dihadirkan  dengan  begitu  hidup,  meningkatkan  tensi  cerita  dan  membuat  pembaca  merasakan  kecemasan  yang  dialami  para  tokoh.  

Rikako  juga  mahir  dalam  menggambarkan  pergolakan  batin  Yukie  dan  Masayuki,  mengungkapkan  ketakutan,  keputusasaan,  dan  naluri  bertahan  hidup  mereka  dengan  bahasa  yang  evocative  dan  penuh  emosi.

Karakter yang Kompleks

Akiyoshi Rikako dengan mahir menghidupkan karakter-karakternya dalam "Imprisonment",  memberikan  kedalaman  dan  kompleksitas  yang  membuat  mereka  terasa  nyata.  Yukie, sang  protagonis  utama,  bukanlah  sekedar  seorang  ibu  yang  ketakutan  dan  pasif.  Ia  adalah  seorang  perawat  yang  kompeten  dan  berdedikasi,  terbiasa  menghadapi  situasi  genting  di  rumah  sakit.  Namun,  di  balik  profesionalismenya,  ia  juga  seorang  ibu  yang  dihantui  rasa  bersalah  karena  harus  membagi  waktu  antara  pekerjaan  dan  keluarga.  Kecemasannya  terhadap  Maiko,  yang  memiliki  asma,  terasa  begitu  autentik  dan  membuat  pembaca  ikut  merasakan  perjuangannya.

Masayuki,  sang  suami,  juga  bukanlah  sekedar  korban  pasif.  Ia  adalah  sosok  yang  penuh  cinta  dan  perhatian,  terlihat  dari  usahanya  menciptakan  kejutan  Natal  untuk  istri  dan  anaknya.  Namun,  di  balik  kehangatan  dan  kekuatannya,  ia  juga  memiliki  ketakutan  dan  kerentanan  yang  manusiawi.  Saat  disiksa  oleh  penyusup,  ia  menunjukkan  kegigihan  dan  naluri  bertahan  hidup  yang  kuat.

Yang  menarik,  Rikako  juga  memberikan  dimensi  tersendiri  pada  sang  penyusup.  Meskipun  motivasinya  awalnya  misterius,  seiring  berjalannya  cerita,  terungkaplah  latar  belakang  dan  luka  batin  yang  mendorongnya  untuk  melakukan  tindakan  keji.  Hal  ini  menciptakan  konflik  moral  yang  kompleks,  menantang  pembaca  untuk  tidak  hanya  melihat  penyusup  sebagai  sosok  antagonis  semata,  tetapi  juga  sebagai  individu  yang  terluka  dan  patah.

Melalui  pengembangan  karakter  yang  mendalam  ini,  Rikako  berhasil  mengangkat  tema-tema  universal  seperti  cinta,  kehilangan,  dan  trauma.  "Imprisonment"  bukan  hanya  sekedar  novel  thriller,  tetapi  juga  sebuah  eksplorasi  psikologis  yang  mengusik  dan  mengajak  pembaca  untuk  berempati  dengan  setiap  karakter,  terlepas  dari  peran  dan  tindakan  mereka.

Lebih dari Sekadar Thriller

"Imprisonment" tidak hanya menyajikan teror  permukaan,  namun  juga  kejutan  yang  tak  terduga.  Akiyoshi  Rikako  dengan  cerdik  menanamkan  beberapa  plot  twist  yang  mampu  membalikkan  ekspektasi  pembaca.  Salah  satu  twist  yang  paling  mengejutkan  adalah  terungkapnya  identitas  dan  motif  sang  penyusup.  

Rikako  menghindari  jebakan  klise  dengan  tidak  menjadikan  penyusup  sebagai  sosok  yang  sama  sekali  asing  bagi  keluarga  tersebut.  Sebaliknya,  ia  mengungkap  koneksi  tak  terduga  antara  penyusup  dengan  masa  lalu  Yukie  dan  Masayuki,  menciptakan  lapisan  konflik  yang  lebih  rumit  dan  emosional.  

Twist  ini  tidak  hanya  mengejutkan,  tetapi  juga  memaksa  pembaca  untuk  mempertanyakan  kembali  asumsi  mereka  tentang  karakter  dan  hubungan  mereka.  Rikako  juga  menyisipkan  twist  kecil  di  penghujung  cerita  yang  meninggalkan  kesan  mendalam  dan  membuka  ruang  interpretasi  bagi  pembaca.

Pesan yang Ingin Sampaikan

Di balik teror dan ketegangannya, "Imprisonment"  menyampaikan pesan yang mendalam tentang hubungan antarmanusia dan dampak dari trauma masa lalu. Rikako menunjukkan bagaimana luka batin yang tak terselesaikan dapat mengarah pada tindakan destruktif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Novel ini juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan empati dalam sebuah hubungan. Kegagalan Yukie dan Masayuki untuk saling terbuka tentang perasaan dan ketakutan mereka menciptakan jarak di antara mereka, yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh penyusup untuk menghancurkan keluarga mereka. Melalui kisah keluarga kecil ini, Rikako mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menyelesaikan konflik masa lalu dan membangun hubungan yang didasari kejujuran dan pengertian.

Kesimpulan

"Imprisonment" menawarkan warna baru dalam deretan karya Akiyoshi Rikako. Jika novel-novel sebelumnya sering mengungkap kegelapan dalam masyarakat luas, seperti dalam "Holy Mother" yang menyinggung tentang bagaimana seorang ibu akan melakukan segala cara untuk melindungi putrinya atau "Girls in the Dark" yang menjelajahi sisi gelap di kalangan remaja putri, "Imprisonment" memilih fokus pada teror yang lebih personal dan intim.

Ketegangan yang terbangun berasal dari ancaman terhadap unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Rikako juga lebih mengeksplorasi kedalaman psikologis karakter dalam "Imprisonment", mengulik luka masa lalu dan konflik batin mereka dengan detail. 

Hal ini menjadikan "Imprisonment"  tidak hanya menarik bagi para pencinta thriller, tetapi juga bagi pembaca yang menyukai kisah psikologis yang kompleks dan mengusik emosi. Dengan alur yang intens dan plot twist yang mengejutkan, "Imprisonment"  menjanjikan pengalaman membaca yang menegangkan dan sulit dilupakan.

Identitas Buku

  • Judul Imprisonment 
  • Judul Asli 哀愁しんでれら もう一人のシンデレラ
  • Penulis : Akiyoshi Rikako
  • Penerbit  : Haru
  • Terbit : Desember 2023
  • Tebal 276 hlm.
Tag: #Imprisonment #AkiyoshiRikako #novelthriller #psikologis #bukurekomendasi #bacabuku #literasi

Related Posts

Posting Komentar