[Review Manhwa] "The Perks of Being a Villainess": Ketika Mahasiswa Biasa Jadi Penjahat Kaya Raya

Posting Komentar

 Review Manhwa The Perks of Being Villainess

Sinopsis

Bayangkan kamu, seorang mahasiswa biasa yang tiba-tiba terlempar ke dunia novel roman. Bukan sebagai heroine yang cantik jelita dan lemah lembut, tapi malah menjadi villain yang kaya raya, angkuh, dan ditakdirkan mati mengenaskan! Itulah yang dialami Yoon Dohee, yang kini terjebak dalam tubuh Deborah Seymour, antagonis utama dalam novel "The Lady and the Knight".

Awalnya, Dohee panik. Ia ingat betul bagaimana Deborah berakhir: diasingkan, kehilangan segalanya, dan mati tragis. Tapi, menjadi Deborah ternyata tak seburuk yang ia kira. Hidup bergelimang harta, dikelilingi pelayan, dan bisa sesuka hati menindas orang lain? Well, kenapa tidak dinikmati saja?

Dohee pun memutuskan untuk menjalani hidupnya sebagai Deborah yang baru. Ia bertekad mengubah takdir buruknya dan menikmati semua "perks" menjadi seorang villainess. Ia manfaatkan kekayaan dan kekuasaannya untuk membalas dendam pada orang-orang yang pernah merendahkannya di kehidupan sebelumnya, termasuk sang heroine, Lilia, yang ternyata menyimpan sifat licik di balik wajah polosnya.

Tapi, mengubah alur cerita novel tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semakin Dohee berusaha menjauh dari takdirnya, semakin ia terlibat dalam pusaran intrik dan konspirasi. Hubungannya dengan Ishid Lucrenze, sang male lead yang awalnya ia hindari, justru berkembang menjadi sesuatu yang tak terduga. Belum lagi kemunculan Roxana Agriche, villainess dari novel lain yang menjadi rival sekaligus sekutu Deborah.

Akankah Dohee berhasil mengubah nasibnya dan hidup bahagia sebagai Deborah? Atau justru ia akan terjebak dalam permainan berbahaya yang ia ciptakan sendiri? "The Perks of Being a Villainess" akan membawamu dalam petualangan seru penuh drama, romansa, dan intrik, dengan sentuhan komedi yang menyegarkan. Siap-siap dibuat tercengang dengan plot twist yang tak terduga dan karakter-karakter yang penuh warna!

Video trailer The Perks of Being a Villainess

Para Karakter Utama dalam Cerita

Deborah dan Ishid
  • Deborah Seymour: Si penjahat kaya raya yang sebenarnya adalah Yoon Dohee, seorang mahasiswa yang bereinkarnasi. Cerdas, licik, dan ambisius, ia bertekad untuk mengubah nasib buruknya dan menikmati hidup sebagai penjahat.
  • Ishid Lucrenze: Tokoh utama pria dalam novel yang merupakan tunangan Deborah. Seorang bangsawan tampan dan berkuasa, ia awalnya membenci Deborah, namun perlahan mulai tertarik padanya.
  • Lilia: Tokoh utama wanita dalam novel, seorang gadis baik hati dan lemah lembut yang menjadi saingan Deborah.
  • Erna: Pelayan pribadi Deborah yang setia dan selalu mendukungnya. Erna memiliki kepribadian yang ceria dan selalu siap membantu Deborah dalam segala hal. Ia juga salah satu orang pertama yang menyadari perubahan sikap Deborah.
  • Cardinal Valentino: Seorang kardinal gereja yang berpengaruh dan bijaksana. Ia menjadi mentor dan teman curhat bagi Deborah, memberikan nasihat dan dukungan moral.
  • Pangeran Cedric: Kakak laki-laki Ishid yang ramah dan baik hati. Ia memiliki hubungan yang baik dengan Deborah dan sering membantunya.
  • Melissa: Sahabat Deborah yang polos dan ceria. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh. Meskipun terkadang naif, Melissa selalu setia pada Deborah.
  • Roxana Agriche: Penjahat wanita dari novel lain yang muncul dalam cerita. Ia dikenal dengan kecerdasan dan kekejamannya. Roxana dan Deborah memiliki hubungan yang kompleks, terkadang menjadi rival, terkadang menjadi sekutu.

Ulasan

"The Perks of Being a Villainess" bukan sekadar manhwa isekai dengan plot reinkarnasi biasa. Manhwa ini menawarkan alur cerita yang dinamis dan penuh kejutan,  menjaga pembaca tetap penasaran di setiap episodenya.

Salah satu daya tarik utama manhwa ini adalah plot twist yang tak terduga.  Yu So-na, sang penulis,  mahir dalam merangkai cerita dengan  kejutan-kejutan yang membuat pembaca terus menebak-nebak.  Ia  cerdas dalam  menyembunyikan petunjuk dan mengungkap rahasia di momen yang tepat,  sehingga  pembaca  tidak mudah menebak arah cerita.

Misalnya, di awal cerita, kita  dibuat  percaya  bahwa Lilia adalah  gadis  baik hati  yang  menjadi  korban  kelicikan Deborah.  Namun,  seiring berjalannya cerita,  terungkap bahwa Lilia  memiliki  sisi  manipulatif  dan  ambisius.

Selain plot twist,  manhwa ini juga  menawarkan  alur  cerita  yang  kompleks  dan  berlapis.  Konflik  tidak  hanya  berpusat  pada  persaingan  antara Deborah dan Lilia,  tetapi  juga  melibatkan  intrik  politik,  konspirasi  keluarga,  dan  pertarungan  kekuasaan.

Hubungan  antar  karakter  juga  dikembangkan  dengan  baik.  Perubahan  dinamika  hubungan  antara  Deborah  dan  Ishid,  dari  benci  menjadi  cinta,  digambarkan  secara  bertahap  dan  meyakinkan.

Yang  membuat  alur  cerita  semakin  menarik  adalah  kehadiran  Roxana  Agriche,  penjahat  dari  novel  lain.  Interaksi  antara  Deborah  dan  Roxana  menambah  lapisan  konflik  dan  intrik  dalam  cerita.

Secara  keseluruhan,  "The  Perks  of  Being  a  Villainess"  menyajikan  alur  cerita  yang  menarik,  penuh  kejutan,  dan  tidak  mudah  ditebak.   Manhwa  ini  cocok  untuk  kamu  yang  menyukai  cerita  dengan  plot  twist  dan  karakter  yang  kompleks.

Detail Manhwa

  • Judul : The Perks of Being a Villainess
  • Judul Asli: 악녀라서 편하고 좋은데요?
  • Judul Alternatif : Being a Wicked Woman Is Comfortable and Pleasant / Being a Wicked Woman Is Much Better / Isn't Being a Wicked Woman Much Better? / Ser uma vilã não é muito melhor? / What's Wrong With Being the Villainess? / Чи не краще бути негідницею? / 做个恶女好安逸? / 悪女は楽で最高ですが? / 當個惡女輕鬆又愉快
  • Genre : Romance, Fantasy, Comedy, Drama, Isekai
  • Penulis Cerita : Mang Go-Kim, Mindo
  • Ilustrator : Yoteh
  • Jumlah Episode : 55+
  • Tempat Membaca Online

Related Posts

Posting Komentar