12 Novel Romance dengan Tokoh Pengidap Gangguan Mental

Posting Komentar

Pernahkah kamu membayangkan dunia di mana cinta bersemi di tengah pergolakan batin? Di mana dua hati yang terluka saling menemukan, berbagi kekuatan, dan menyembuhkan luka bersama? 

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, mari kita selami dunia novel romance yang tak hanya menawarkan kisah cinta yang menyentuh, tetapi juga menggambarkan perjuangan dan ketahanan individu dengan gangguan mental.

Melalui karakter-karakter yang kompleks dan relatable, novel-novel ini mengajak kita untuk memahami berbagai aspek kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, PTSD, dan OCD. Lebih dari sekadar kisah cinta, novel-novel ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya empati, penerimaan, dan dukungan dalam menghadapi tantangan hidup dengan gangguan mental. 

Siap untuk terhanyut dalam kisah cinta yang inspiratif dan penuh makna? 

Berikut 10 rekomendasi novel romance terjemahan dengan tokoh pengidap gangguan mental yang wajib kamu baca!

1. Turtles All the Way Down oleh John Green

Novel ini mengisahkan Aza Holmes, seorang remaja yang hidup dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Aza berjuang melawan pikiran-pikiran intrusif dan kecemasan yang melumpuhkan, sementara ia juga mencoba menjalani kehidupan remaja normal dan memecahkan misteri hilangnya seorang miliarder.

2. Eleanor & Park oleh Rainbow Rowell

Eleanor, tokoh utama dalam novel ini, mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan kecemasan akibat kekerasan dalam rumah tangga. Kisah cinta pertamanya dengan Park membantunya menemukan harapan dan kekuatan untuk menghadapi traumanya.

3. My Heart and Other Black Holes oleh Jasmine Warga

Aysel, tokoh utama dalam novel ini, berjuang melawan depresi dan pikiran untuk bunuh diri. Ia menemukan harapan dan koneksi dengan Roman, seorang remaja lainnya yang juga memiliki pikiran yang sama.

4. All the Bright Places oleh Jennifer Niven

Theodore Finch, seorang remaja yang hidup dengan gangguan bipolar, membantu Violet Markey, seorang gadis yang berduka atas kematian kakaknya, untuk menemukan keindahan hidup kembali.

5. Ugly Love oleh Colleen Hoover

Miles Archer, tokoh utama pria dalam novel ini, mengidap PTSD akibat kehilangan tragis di masa lalunya. Ia mencoba menghindari komitmen emosional sampai ia bertemu dengan Tate Collins, yang membuatnya mempertanyakan keyakinannya.

6. November 9 oleh Colleen Hoover

Bennington "Ben" Allen, seorang penulis muda yang bercita-cita tinggi, bertemu dengan Fallon O'Neill pada tanggal 9 November. Mereka setuju untuk bertemu pada tanggal yang sama setiap tahun selama lima tahun, tanpa ada komitmen atau hubungan romantis di antara mereka. Namun, perasaan mereka satu sama lain tumbuh seiring waktu. Fallon mengalami gangguan stres pascatrauma akibat kebakaran yang mengakibatkan luka bakar di tubuhnya.

7. Me Before You oleh Jojo Moyes

Will Traynor, seorang pria muda yang lumpuh akibat kecelakaan, jatuh cinta pada Louisa Clark, pengasuhnya yang ceria dan penuh semangat. Will berjuang melawan depresi dan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

9. The Love Hypothesis oleh Ali Hazelwood

Olive Smith, seorang mahasiswa PhD di bidang biologi, berpura-pura berpacaran dengan Adam Carlsen, seorang profesor yang terkenal ketus dan dingin. Olive mengalami gangguan kecemasan sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal.

10. The Hating Game oleh Sally Thorne

Lucy Hutton dan Joshua Templeman adalah rekan kerja yang saling membenci. Mereka terlibat dalam permainan "benci-bencian tapi cinta" yang penuh dengan ketegangan seksual. Lucy memiliki gangguan kecemasan sosial dan kesulitan dalam mengekspresikan emosinya.

11. Red, White & Royal Blue oleh Casey McQuiston

Alex, di balik citranya yang percaya diri dan karismatik, sebenarnya mengalami gangguan kecemasan dan serangan panik. Ia merasa tertekan oleh ekspektasi publik dan peran politiknya. Hubungannya dengan Henry memberinya ruang aman untuk menjadi diri sendiri dan mengelola kecemasannya.

12. Verity oleh Colleen Hoover

Lowen Ashleigh, seorang penulis yang sedang berjuang secara finansial, menerima pekerjaan untuk menyelesaikan seri buku yang ditulis oleh Verity Crawford, seorang penulis terkenal yang mengalami cedera dan tidak dapat menulis lagi. Namun, Lowen menemukan manuskrip otobiografi Verity yang mengungkapkan rahasia kelam tentang keluarganya. Lowen sendiri juga berjuang dengan kesehatan mentalnya sendiri setelah kehilangan ibunya.

13. The Seven Husbands of Evelyn Hugo

Celia St. James,  salah  satu  tokoh  penting  dalam  novel  ini,  menunjukkan  ciri-ciri  gangguan  kepribadian  histrionik.  Ia  dramatis,  emosional,  dan  membutuhkan  perhatian  yang  konstan.  Novel  ini  mengungkap  perjuangan  Celia  dengan  identitas  dan  hubungan  pribadinya. 

***

Membaca novel romance dengan tokoh yang mengalami gangguan mental bukan hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga kesempatan untuk belajar, berempati, dan menumbuhkan kesadaran akan isu kesehatan mental. 

Semoga rekomendasi novel di atas dapat menjadi pintu masuk bagimu untuk lebih memahami perjuangan dan kekuatan individu dengan gangguan mental, serta menginspirasimu untuk terus menyebarkan pesan positif tentang pentingnya menjaga kesehatan mental bagi diri sendiri dan orang-orang tercinta. 

Selamat membaca dan selamat memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia!

Related Posts

Posting Komentar